Otomania.com - Beli mobil bekas biasanya hanya fokus pada bagian mesin, bodi dan interior saja, 5 bagian ini sering lolos diperiksa.
Yang diperhatikan konsumen sat membeli mobil bekas biasanya hanya terderi dari 3 bagian saja yakni mesin, bodi, dan interior.
Alasannya, ketiga bagian tersebut perlu ditcermati sebab jika dapat terdapat masalah biaya perbaikannya bisa mahal.
Nah, karenanya ada beberapa bagian mobil bekas yang kerap luput dari pemeriksaan oleh calon pembeli .
Baca Juga: Bikin Kaget! Wuling Confero 2018 Harga Bekasnya Cuma Segini, Dapat Mobil Nyaman!
Nah, berikut ini 5 bagian mobil bekas versi Tim yang kerap terlewat diperiksa.
1. Kaca Depan
Walau dimensinya besar dan ada di depan mata, laca depan sering luput diperiksa.
Kaca yang retak akibat lontaran batu kerikil kadang baru ketahuan saat mobil bekas telah dibeli.
Bila kaca depan ditempeli stiker, coba lihat sisi sebaliknya, apakah ada keretakan atau tidak.
Cermati apakah permukaan kaca ada banyak baret halus atau hanya sekadar jamur yang bisa diusir dengan cara dipoles.
Baca Juga: Masih Berwibawa, Toyota Kijang Innova Generasi Pertama Harga Bekasnya Kini Rp 80 Jutaan
2. Karet Pintu
Karet pintu juga sering luput diperiksa, kalau bagian ini getas bisa bikin pintu tidak menutup rapat atau jadi sumber masuknya air hujan ke dalam kabin.
Selain memastikan karet pintu masih bagus, cek apakah ada karet pintu yang sobek dan tak bisa lagi dipegang oleh kancingnya.
Lihat juga apakah ada bekas lem tambahan di bagian tersebut karena ini bisa jadi indikasi perbaikan kerusakan karet pintu.
3. Reflektor Lampu
Permukaan reflektor lampu depan sering rusak seiring dengan pemakaian.
Penyakit umumnya reflektor buram, terkelupas permukaannya atau retak akibat panas.
Biaya yang dikeluarkan buat ganti reflektor lampu depan lumayan besar, tapi ada juga solusi generik seperti rekondisi.
4. Nomor Mesin dan Rangka
Pembeli paling sering cuma lihat STNK dan BPKB mobil bekas idaman.
Padahal jangan sampai lupa untuk memeriksa nomor mesin dan rangka yang ada di mobil.
Pastikan nomor di mobil sama dengan yang tertera di STNK dan BPKB.
Periksa juga apakah di sekitarnya apakah ada bekas las atau ketrikan ulang.
Jangan sampai Anda dapat surat kawinan.
5. Reset Odometer
Yang terakhir ini kerap tidak disadari oleh pembeli. Mobil yang jarak tempuhnya sudah tinggi, sering diakali pedagang nakal dengan memundurkan odometernya.
Caranya bisa dengan dibongkar atau memutar kabel spidometer.
Odometer digital juga bukan berarti aman.
Banyak juga pedagang nakal yang memiliki alat khusus untuk mereset atau mengubah angkanya.
Editor | : | Dimas Pradopo |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR