Nama-nama pembalap baru ini pun, seolah akan menjadi pesaing baru untuk menghalangi Valentino Rossi untuk mencapai keinginannya meraih gelar juara dunia ke-10.
Baca Juga: Marc Marquez: Harus Sering Jatuh Agar Paham Karakter RC213V
“Generasi baru pembalap muda MotoGP siap menjadi yang teratas. Mereka belajar banyak di Moto2.
Selama bertahun-tahun kami telah menemukan bahwa itu adalah kelas yang hebat untuk memahami MotoGP," ungkap The Doctor dilansir dari Corsedimoto.
Hingga saat ini, Rossi pun terus menyesuaikan dirinya dengan berbagai kondisi.
Mulai dari gaya balap yang sebelumnya hanya mengandalkan knee down, kini menjadi elbow down.
Begitu juga dengan teknik pengereman yang sejak karinya menggunakan tiga jari, sekarang menjadi dua jari.
Baca Juga: Flashback MotoGP Prancis 2017: Valentino Rossi Menangis di Atas Motor Bukan Karena Juara
“Pembalap seperti Binder (Brad Binder) sangat cepat sebagai pemula,” lanjut Valentino Rossi.
Tak salah Rossi menyoroti peran pembalap Red Bull KTM Factory Racing itu, lantaran di tahun pertamanya Binder di MotoGP, tapi sudah mampu meraih kemenangan yaitu di MotoGP Ceko 2020.
“Bagnaia (Francesco Bagnaia) dan Oliveira (Miguel Oliveira) sudah memiliki pengalaman setahun. Pilot generasi baru ini sangat kompetitif," sebut Rossi lagi.
"Quartararo sangat kuat di tahun pertamanya. Kami memiliki tiga atau empat pembalap muda yang bisa menjadi masa depan MotoGP," pungkas Rossi.
Editor | : | Adi Wira Bhre Anggono |
Sumber | : | Corsedimoto.com,Otorace.gridoto.com |
KOMENTAR