Otomania.com - Penampilan yang impresif membuat banyak orang memprediksi kalau Joan Mir salah satu kandidat kuat unutk juara dunia MotoGP 2020.
Walaupun belum pernah mendapat podium satu di musim 2020 ini, tapi pembalap Suzuki Ecstar itu terus meneror pembalap baris depan.
Tak ayal semenjak meraih podium pertamanya di MotoGP pada seri GP Austria, Joan Mir nyaris tak pernah gagal finis di posisi tiga besar dalam empat seri berikutnya.
Pencapaian Mir bahkan terlihat meyakinkan jika melihat fakta bahwa dia tak pernah berada di luar posisi lima besar setiap kali menuntaskan balapan.
Penampilan yang konsisten membuat Mir kini bertengger di posisi kedua klasemen.
Baca Juga: Jangan Lupa, Jadwal MotoGP Prancis 2020 Ada Perubahan, Simak Agendanya
Mengoleksi 100 poin, Mir hanya berjarak 8 poin dari Fabio Quartararo (Petronas Yamaha SRT).
Satu-satunya kekurangan Mir adalah catatan kemenangan. Di antara pembalap lima besar di klasemen sementara, hanya dia yang tak pernah menang.
Mir sendiri tidak menampik bahwa target terdekatnya adalah mencetak kemenangan.
"Saya belum mencetak kemenangan dan itulah target jangka pendek saya," kata Mir setelah menjadi runner-up seri MotoGP Emilia Romagna.
Di sisi lain, konsistensi terbukti menjadi salah faktor penting yang sangat berpengaruh dalam kompetisi yang sulit diprediksi seperti MotoGP 2020.
Baca Juga: Bukan Pelatih, Justru Orang Ini yang Andrea Dovizioso Anggap Paling Berjasa di Karir MotoGP-nya
Andrea Dovizioso (Ducati) contohnya. Hanya dua kali naik podium (1 kemenangan), Dovizioso sempat menjadi pemuncak klasemen MotoGP pada paruh musim ini.
Dovizioso sendiri melihat bahwa Mir lebih berbahaya ketimbang Quartararo apabila berbicara soal persaingan perebutan gelar juara musim ini.
"Quartararo dan Yamaha memang kuat, tetapi jujur saja dalam hal kejuaraan Mir dan Suzuki lebih kompetitif," tutur Dovizioso, dikutip dari GPOne.
Lantas, adakah pembalap yang mampu menjadi juara dunia meski tidak pernah menang?
Jawabannya, ada.
Baca Juga: Manajer Tim Suzuki Ectar Ngobrol Bareng Andrea Dovizioso, Mau Kasih Harapan?
Pada 1999, Emilio Alzamora menjadi juara GP125 (kini Moto3) meskipun tak pernah finis pertama dalam 16 balapan yang berlangsung musim itu.
Alzamora mampu mengungguli Marco Melandri (runner-up) dan Masao Azuma (ketiga) yang masing-masing mencetak lima kemenangan.
Konsistensi menjadi kunci keberhasilan pria yang kini menjadi manajer Marc Marquez tersebut.
Emilio Alzamora mencetak 10 hasil podium dan hanya dua kali gagal finis di posisi enam besar.
Melandri yang menjadi pesaing terdekat tertinggal satu poin pada klasemen akhir setelah absen pada dua seri pertama dan gagal finis dua kali.
Adapun Azuma tampil melempem pada paruh musim kedua setelah mencetak rekor impresif lima kemenangan dalam delapan balapan pertama.
Alzamora baru bisa menorehkan kemenangan pada musim berikutnya. Namun, dia gagal mempertahankan gelar dan harus puas berada di peringkat ketiga.
Jangan kaget jika ternyata nanti juara dunia MotoGP 2020 adalah Joan Mir. hehehe
Artikel serupa telah tayang pertama kali di Bolasport.com dengan judul "Tenang Joan Mir, Siapa Bilang Jadi Juara MotoGP Harus Menang Dulu".
Editor | : | Adi Wira Bhre Anggono |
Sumber | : | BolaSport.com,GPOne.com,MotoGP.com |
KOMENTAR