"Semua orang percaya sistem energi harus berubah dari fossil based, carbon based, menjadi sustainable based," kata dia beberapa waktu lalu.
Dengan adanya transformasi tersebut, Budi meyakini akan berdampak terhadap perusahaan-perusahaan energi di seluruh dunia, termasuk BUMN energi seperti PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero).
Baca Juga: Diam-diam Sudah Sebanyak Ini Populasi Kendaraan Listrik di Indonesia
Mantan Direktur Utama PT Inalum (Persero) itu mencotohkan, salah satu hal yang akan terjadi dengan adanya transformasi tersebut adalah, peningkatan penggunaan kendaraan berbasiskan energi listrik.
Dengan adanya peningkatan penggunaan kendaraan listrik, PLN diproyeksi mengalami keuntungan, namun pada saat bersamaan Pertamina justru akan merugi.
Pasalnya, penjualan bahan bakar minyak (BBM) memiliki porsi sekitar 65 persen dari total pendapatan Pertamina.
"Saya bilang ke Pertamina, apa yang terjadi jika mobil combution engine berubah menjadi mobil listrik. 65 persen income Pertamina berasal dari bahan bakar bensin, akan sangat berubah. Yang untung PLN, yang rugi Pertamina," tutur Budi.
Baca Juga: Iritnya Konsumsi Listrik Hyundai Ioniq, 1 Km Terhitung Rp 136
Oleh karenanya, Budi menekankan pentingnya transformasi bagi perusahaan-perusahaan energi, guna mengangtisipasi tren peningkatan penggunaan EBT.
Ia mencotohkan perusahaan minyak dan gas bumi (migas) asal Inggris, British Petroleum (BP), yang sudah mulai melakukan transisi menuju pengembangan energi ramah lingkungan.
"BP sudah bilang mulai menjual sumur minyak," katanya.
Budi meyakini, apabila perusahaan energi seperti Pertamina dan PLN tidak melakukan perubahan guna mengantisipasi transformasi yang terjadi saat ini, akan digantikan posisinya oleh perusahaan lain.
"Perubahan sistem energi 5-10 tahun ke depan akan sangat masif. Sama seperti perubahan sistem energi pertama, itu menciptakan banyak loser dan banyak winners," ucap dia.
Artikel serupa telah tayang pertama kali di Kompas.com dengan judul "Rencana Pemerintah: Pertamina Jadi Produsen Baterai Mobil Listrik".
Editor | : | Adi Wira Bhre Anggono |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR