Dia mengatakan dirinya ditegur karena bajunya tembus pandang, melanggar aturan berpakaian perusahaan dan membuat beberapa rekan pria tidak nyaman.
Bernier lalu menuturkan ke CBC News, baju itu juga dipakainya saat wawancara kerja di awal bulan dan sudah diberitahu pakaian itu sesuai dengan aturan bisnis-kasual di sana.
Baca Juga: Lah Ada Lagi Polisi Nyangkut di Kaca Mobil, Ulah Sopir Angkot Sumbu Pendek
Rekan wanitanya sempat menyuruhnya memakai sweater untuk menutupi bajunya atau pulang, tapi Bernier langsung bertemu dengan perwakilan HRD.
"Hal pertama yang dikatakan wanita HRD itu adalah, 'bajunya tidak apa-apa, sama sekali tidak tembus pandang'," kata Bernier di Facebook-nya menceritakan insiden itu.
Unggahannya viral dan mendapat lebih dari 15.000 komentar sejak 11 September.
Bernier melanjutkan, staf HRD mengizinkannya pulang sampai manajernya kembali ke kantor.
Ia pun pulang tapi kira-kira satu jam kemudian dia ditelepon manajer umum dealer itu, yang mengatakan dia dipecat karena pelanggaran aturan berpakaian.
"Dia (manajer pria) tidak pernah melihat pakaianku. Saya tidak pernah punya kesempatan berbicara." "Saya berkata, 'Saya akan ke dealer dan bertemu Anda sekarang', dan dia berkata 'Percakapan ini sudah selesai' dan menutup teleponku," terangnya.
Bernier baru bekerja dua minggu di sana dan merupakan satu-satunya wanita di bagian staf penjualan yang totalnya sekitar 12 orang.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kronologi Sales Honda Dipecat karena Baju Tembus Pandang, Pegawai Pria Tak Nyaman"
Editor | : | Adi Wira Bhre Anggono |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR