Sebelumnya dikutip dari Harian Kompas, sebanyak 2.400 calon vaksin Covid-19 dari Sinovac Biotech Ltd, tiba di Indonesia pada 19 Juli lalu.
Bakal vaksin itu sedang diuji klinis di laboratorium di dalam negeri.
Kedatangan ribuan kandidat vaksin tersebut diharapkan membuat peluang produksi vaksin virus corona di Indonesia bisa dilakukan pada awal tahun depan.
Uji klinis di Indonesia akan dilakukan selama 6 bulan. Untuk melawan pandemi Covid-19, Sinovac mengembangkan vaksin CoronaVac. Dalam uji coba di laboratorium di China, vaksin ini diketahui bisa menciptakan respon kekebalan melawan infeksi virus corona di dalam tubuh.
Vaksin corona buatan Sinovac saat ini sudah masuk pada pengujian tahap ketiga. Sebelum uji klinis dilakukan, sejumlah tahapan lain harus disiapkan, seperti pengujian di laboratorium Bio Farma.
Menurut rencana, uji klinis dilakukan di Pusat Uji Klinis di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung.
Pengujian melibatkan 1.620 subyek riset berusia 18-59 tahun dengan kriteria tertentu.
Sisa kandidat vaksin akan digunakan untuk pengujian di beberapa laboratorium lain, seperti laboratorium di Bio Farma dan Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional.
Dalam uji klinis kandidat vaksin Covid-19, Bio Farma jadi sponsor dan menggandeng Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan sebagai penasihat medis dan pelaksanaan uji titer antibodi netralisasi.
BUMN produsen vaksin ini juga bekerja sama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebagai regulator dan fakultas kedokteran dalam uji klinis vaksin.
Proses pengujian vaksin tersebut itu sendiri saat ini telah disuntikan ke 1.620 relawan. Proses pengujiannya dilakukan di Bandung, Jawa Barat.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "RI Akan Impor 50 Juta Dosis Calon Vaksin Covid-19 dari China".
Editor | : | Adi Wira Bhre Anggono |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR