Sofu menilai, tindakan rumah sakit tersebut tidak etis.
"Hemat kami tidak manusiawi. Andai kata meninggal karena Covid-19 siapa yang bertanggung jawab? Rumah sakit Elisabeth harus klarifikasi kejadian ini," kata dia.
Sementara itu, ketika dikonfirmasi kepada orangtua kandung bayi bernama Kalvianto Dachi, ia membenarkan kejadian itu.
Video kejadian yang viral di media sosial WhatsApp grup itu terjadi pada 28 Juli 2020 pukul 03.00 WIB.
"Iya benar pak kejadian itu. Anak pertama saya berjenis kelamin perempuan meninggal dunia pas pada 27 Juli 2020 pukul 24.00 WIB.
Karena tidak ada biaya, makanya jasad anak kami terpaksa digendong dan dibonceng pakai motor ke rumah," kata Kalvianto Minggu malam.
Baca Juga: Bentuknya Sih Ambulans, Tapi Ternyata Rumah Berjalan, Isi Interiornya Bikin Ngiler
Ia menceritakan, bayi perempuannya itu lahir di sebuah klinik di Punggur 24 Juli 2020.
Saat itu, sang Ibu mengaku merasa sakit dan ada indikasi bayi lahir prematur.
Kemudian, oleh pihak klinik pasien dirujuk ke Rumah Sakit di Batam Center.
Namun bayi itu hanya tahan sekitar tiga hari lalu kemudian meninggal dunia tepatnya pada 27 Juli 2020 pukul 24.00 WIB.
"Saat itu, biaya rumah sakit Rp 9.965.000 tapi kami tidak punya uang tunai. Sehingga sejak jam dua belas malam itu sampai jam tiga subuh kami tertahan, karena faktor biaya.
Lalu kerabat saya yang hadir menjaminkan STNK kendaraan, NPWP, dan KTP. Baru besoknya diurus BPJS Kesehatan untuk cover biaya itu.
Karena memang tak ada uang, makanya nggak dikasih kami naik ambulans rumah sakit," beber Kalvianto.
Baca Juga: Video Detik-detik Ratusan Warga Cegat Ambulans dan Ambil Jenazah Covid-19
Ketua Dewan Pakar Gerakan Angkatan Muda Nias Indonesia (GAMNIS) Kepri Tomas Yeferson Lature yang punya video, membenarkan juga kejadian.
Ia mengaku ikut mengurus dan memohon kepada pihak rumah sakit agar disediakan ambulance.
"Tapi tidak ada tanggapan. Pihak RS Sakit justru minta Rp 350.000 untuk uang ambulans sementara keluarga ini tak punya uang.
Termasuk kami minta bantu pada ambulans DPC Himni Kota Batam tapi tak berhasil, katanya terkendala karena sudah larut malam dan tak ada sopir.
Tapi itu tak usah kita urai. Yang kami sayangkan adalah, pelayanan rumah sakit. Coba kalau penyakit menular andai kata, yang bertanggung jawab siapa? Apa lagi ini musim Corona," ujar Tomas.
Baca Juga: Geram Untuk Angkut Kambing, Ambulans Desa Ditarik Wakil Bupati
Penjelasan Pihak Rumah Sakit
Sementara itu, Direktur RS Elisabeth Batam, Sahat Siahaan membantah pihak Rumah Sakit tidak mau menyediakan ambulans untuk mengangkut jasad bayi tersebut.
Dia mengatakan, saat kejadian tersebut keluarga pasien tidak meminta mobil jenazah rumah sakit yang akan mengantarnya, dan menyebut akan memakai mobil jenazah dari yang lain.
"Pihak keluarga tidak memberitahukan atau mengomunikasikan kepada rumah sakit bahwa mobil jenazah dari pihak ketiga tidak bisa dipakai, sehingga kami tidak tahu kalau tidak ada yang mengantar," katanya.
Sahat menegaskan, kalau diinformasikan, pihak Rumah Sakit pasti akan mengantar jenazah tersebut walaupun tidak ada biaya dari keluarga.
"Karena memang sudah itu standar yang kami lakukan," ungkap Sahat sebagai bentuk klarifikasi.
Artikel ini telah tayang di Tribunbatam.id dengan judul "VIRAL! Tak Punya Uang Bayar Ambulans, Seorang Warga Batam Bawa Jasad Bayi Naik Motor".
Editor | : | Adi Wira Bhre Anggono |
Sumber | : | Tribunbatam.id |
KOMENTAR