Otomania.com - Oli mesin punya tugas penting dalam menjaga keawetan komponen yang saling bergesekan saat digunakan.
Oli mesin akan menjadi lapisan film tipis sehingga komponen yang bergesekan tidak mudah aus atau rusak.
Selain itu, oli mesin juga membantu mengurangi panas atau sebagai media pendingin.
Seperti yang kita ketahui kalau bagian dalam mesin serta pelumas haram hukumnya tercampur air.
Namun siapa sangka kalau sebetulnya kadar air juga tetap ada dan tercampur di dalam oli mesin lho.
Baca Juga: Mau Pasang Subwoofer Box di Mobil? Begini Cara Penempatannya Agar Optimal
Hal ini dijelaskan oleh Rialdy Fasha selaku Technical Engineer Motul Indonesia.
"Betul, udara itu kan ada kandungan air atau H2O sehingga oli mesin itu pasti ada air, namun ada batasan toleransi kadar yang terkandungnya," tambahnya.
Sebagai contoh batas kadar air yang diizinkan oleh pabrikan oli Motul adalah di bawah 5.000 part per milion (ppm).
Baca Juga: Empat Mobil Bekas Merek Honda Harga Rp 80 Jutaan, Ada yang Bodi Panjang
Setiap pabrikan oli lainnya juga memiliki batasan yang berbeda-beda terkait kadar air di dalam oli mesin.
Karena sangat sedikit dan tidak mampu dilihat oleh mata, maka harus dilakukan test laboratorium.
Test laboratorium ini untuk menentukan seberapa banyak kandungan air di dalam oli mesin.
Akan tetapi, bila kadar air sudah di atas ambang batas maka akan sangat berbahaya bagi mesin.
Kadar air yang terlalu banyak pada oli mesin bisa membuat mesin korosif atau terjadinya karat pada jangka panjang.
"Karat akan sangat mudah terjadi kalau kadar air di dalam oli mesin sangat tinggi, pun demikian dengan daya pelumasan yang juga jauh menurun sehingga merusak komponen mesin," tutup Rialdy.
Editor | : | Adi Wira Bhre Anggono |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR