Otomania.com - Mengendarai sepeda motor sejauh 12 kilometer di jalanan terjal dan berbatu tidaklah gampang, apalagi berbatasan langsung dengan tebing dan jurang, salah-salah nyawa taruhannya.
Namun Nurasiah tak pernah menyerah. Panggilan hatinya sebagai guru, menuntunnya untuk terus datang, walau di tengah kondisinya yang tengah hamil muda sekalipun.
Delapan tahun sudah Nurasiah (47) mengajar di SD Gampong Pucok, Kecamatan Geumpang, Kabupaten Pidie. Sebuah daerah transmigrasi lokal yang berada di kawasan pegunungan Geumpang, Kabupaten Pidie, D.I. Aceh.
Status Nurasiah hanyalah sebagai guru kontrak.
Setiap hari, Nurasiah naik sepeda motor menuju sekolah. Berangkat dari rumahnya di Beureueh, Kecamatan Mutiara, pukul 07.10 WIB dan sampai tujuan sekitar pukul 09.30 WIB.
Berarti dalam sehari ia menghabiskan waktu sekitar 4 jam di perjalanan, pergi dan pulang sekolah.
Lamanya waktu tempuh di perjalanan ini tak lain karena kondisi jalan yang sulit, terjal dan berbatu, diapit tebing dan jurang.
Hal ini tentu sangat menguras tenaga dan butuh kehati-hatian ekstra. Tergelincir sedikit saja, nyawa menjadi taruhannya.
"Saya pernah sekali nyaris terjun ke jurang saat sepmor gagal mendaki. Beruntung tersangkut di pohon yang tumbuh di pinggir jalan," kenang Nurasiah yang ditemui rekan Serambinews.com, Sabtu (18/7/2020).
Editor | : | Adi Wira Bhre Anggono |
Sumber | : | Serambinews.com |
KOMENTAR