Bambang mengatakan, kalau telapak ban menginjak paku, baik dicabut atau tidak, gel tersebut akan langsung menutup, melapisi bekas lubangnya.
Jadi teknologi ini bisa mengurangi kemungkinan ban kehilangan tekanan secara tiba-tiba saat melindas benda tajam.
“Teknologi ini mengurangi hampir 85 persen kemungkinan terjadinya kecelakaan akibat ban yang kempis secara tiba-tiba,” kata Bambang.
Namun, adanya seal pada bagian dalam ban bukan berarti tidak perlu diperbaiki.
Baca Juga: Video: Ketika Honda Accord Dijejali Mesin Tesla, Torsi Gila-gilaan, Ban Belakang Gampang Ngepot
Seal pada ban bersifat sebagai penolong sementara saja, tidak menjamin perbaikan secara permanen.
Oleh karena itu, pengemudi disarankan secara teratur memantau ban yang digunakan.
“Pada ban yang dilapis dengan seal dan terjadi tusukan, perlu untuk dilakukan perbaikan setelah ban selesai beroperasional,” ucapnya.
Bambang menjelaskan, ketika perbaikan, lapisan seal pada area tusukan harus dibersihkan sampai pada lapisan butyl yang kedap.
Baca Juga: Ban Mobil Bocor Samping Masih Bisa Ditambal, Ini Toleransi Bocorannya
Selanjutnya perbaikan ban dilakukan seperti pada perbaikan ban tubeless standar.
Perlu diingat, seal inside tire berbeda dengan RFT yang didesain untuk bisa melaju tanpa tekanan udara.
Namun seal inside tire tidak butuh pelek khusus, jadi bisa digunakan untuk mobil apa saja, tergantung ukurannya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Ban Teknologi Seal Inside, Aman Lewati Paku".
Editor | : | Adi Wira Bhre Anggono |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR