Otomania.com - Mobil diesel zaman sekarang sudah memakai teknologi common rail yang menuntut penggunaan BBM rendah sulfur.
Umumnya juga mobil-mobil tersebut sudah memakai turbocharged serta direct injection yang membuat tekanan pada sistem bahan bakar kian tinggi.
Nah, ini penjelasan mengapa mesin diesel modern butuh BBM rendah sulfur.
Utamanya, karena sulfur dapat menyebabkan tersumbatnya injektor bahan bakar.
Pada mesin diesel common-rail, nosel-nya memiliki lubang yang sangat kecil serta bertekanan sangat tinggi.
Baca Juga: Ada Covid-19 Pedagang Motor Seken Vespa Masih Anteng, Sebulan Masih Bisa Jual 40 Unit
Tekanan bahan bakar pada sistem berteknologi common-rail berkisar 1.600-1.800 bar.
Bandingkan dengan konvensional yang hanya mencapai 700 bar.
Bila injector mulai tersumbat, maka suplai bahan bakar ke ruang bakar akan tergangu sehingga menyebabkan turunnya tenaga mesin.
Ternyata masalahnya tidak hanya sampai di situ.
Jika Anda secara terus menerus menggunakan bahan bakar dengan kandungan sulfur tinggi, lambat laun penyumbatan akan menjalar ke intake manifold yang berdampak mesin kehilangan power.
Baca Juga: CVT di Mesin Matik Cukup Manja, Salah Perlakuan Bisa Bikin Kantong Mendadak Bolong
Memang prosesnya tidak instan, tapi secara jangka panjang akan menimbulkan pengerakan.
Gejala penumpukan kerak di intake manifold baru terlihat ketika penggunaan mobil di atas 70.000 km.
Oh ya, satu lagi, semakin Anda sering menggunakan BBM diesel yang memiliki kadar sulfur tinggi, maka semakin pendek umur pemakaian catalytic converter.
Catalytic converter berfungsi untuk menyaring emisi gas buang agar berada dalam ambang batas aman.
Editor | : | Adi Wira Bhre Anggono |
Sumber | : | Otoseken.id |
KOMENTAR