Otomania.com - Pandemi Corona (Covid-19) membuat berbagai jadwal balapan kelas dunia terus diundur.
Namun ada angin segar dari Austria dan Inggris kini yang memperbolehkan balap dunia apa pun, asalkan tanpa penonton.
Namun pertanyaannya, lantas bagaimana dengan pemasukan bagi penyelenggara bila tak ada penonton langsung di sirkuit?
Padahal jumlah minimal penonton yang hadir langsung ke sirkuit untuk setiap penonton MotoGP itu sekitar 150.000 orang.
Dengan tidak adanya penonton yang diperbolehkan hadir, maka jelas akan ada kekurangan pendapatan bagi Dorna Sport dan juga pendapatan untuk tim.
Tapi siapa sangka, kalau jumlah pemasukan dari tiket penonton itu hanya 10% dari pendapatan keseluruhan dalam satu seri menggelar MotoGP.
"Pendapatan terbesar itu berasal dari nama balapan kami, seperti produk yang ada di depan event kami, seperti Red Bull Austrian Grandprix, Shell Malaysian Grand Prix, Pramac Britain Grand Prix, dan lainnya," kata Carmelo Ezpelata, CEO Dornas Sports.
Dilansir dari Tuttomotoriweb, untuk produk yang mencantumkan namanya di depan event MotoGP itu akan diberikan nilai 1 juta Euro atau sekitar Rp 16,5 miliar (kurs 1 Euro = Rp 16.503 - per 3 Mei 2019).
Baca Juga: Viral Konsumen Tampar Petugas SPBU, Korban Akhirnya Cabut Laporan, Tak Tega Dengan Anak Pelaku
Belum lagi dari pendapatan iklan yang yang berada di tepi sirkuit, dekat pagar pembatas.
Biaya iklan di spot tersebut akan lebih murah, tetapi jumlah klien yang didapatkan akan lebih banyak.
Lalu yang terbesar datang dari hak siar televisi dan dana subscribe dari penggemar yang berlangganan langsung di situs MotoGP.
Dengan dana yang besar dan tersebar di seluruh dunia, Dorna Sports mendapatkan pundi-pundi pemasukan besar dari hak siaran televisi.
Baca Juga: Maling Ngelawak, RX-King Hasil Curian Kok Dipakai Buat Balap Liar, Ya Ketahuan Lah Waktu Razia
Jika ditotal untuk satu seri saja, maka Dorna Sports bisa mengantongi 20 juta Euro atau Rp 330 miliar.
Sehingga, jika tidak digelar tanpa penonton maka pendapatannya hanya akan berkurang Rp 16,5 miliar, menjadi Rp 315,5 miliar.
Editor | : | Adi Wira Bhre Anggono |
Sumber | : | OtoRace.id |
KOMENTAR