Otomania.com - Pembalap-pembalap besar umumnya sedari kecil kehidupannya tak jauh-jauh dari dunia otomotif.
Sebut saja Valentino Rossi, sejak kecil ia sudah dikenalkan dengan gokart bermesin Aprilia 2-tak 50 cc dan mini moto 50 cc.
Ketika di zaman SMA pun, Valentino Rossi sudah sangat paham dengan mesin.
Bahkan waktu luangnya diisi dengan mengorek mesin untuk dipakai kebut-kebutan.
Di buku biografi Valentino Rossi yang berjudul "Rossi Sang Legenda" karya Michel Turco, disebutkan kalau Rossi doyan bikin onar di jalan raya.
Baca Juga: Sportbike Keren Yamaha R15 Bekasnya Cuma Seharga Scoopy, Rp 20 Jutaan Bisa Bawa Pulang!
Kebetulan kelompok pertemanannya di SMA adalah anak-anak yang nakal namun cukup cerdas di sekolah, termasuk Rossi tentunya.
Pernah suatu hari ia oprek skuter Aprilia SR50 pada bagian karburator, knalpot, dan ban dibuat lebih besar.
Tujuannya tentu saja agar asik dibawa kebut-kebutan dan bisa menikung tajam di setiap belokan.
Saat itu, lokasi favorit Rossi dan teman-temannya untuk kebut-kebutan adalah La Panaromica, sebuah jalan aspal yang menghubungkan antara Gabicce Monte dan Pesaro.
Baca Juga: Ketika Norton Primadona Era Jadul di Tangan Kids Zaman Now
"Bisa jadi, itu akan jadi tempat legendaris kalau saya belajar balap ya di La Panaromica," seloroh The Doctor.
Atas ulahnya itu, ia selalu berurusan dengan polisi lalu lintas setempat.
Ayahnya, Graziano Rossi sering kali harus menghadap kepolisian untuk menjemput putra sulungnya tersebut.
Ayah Valentino Rossi, Graziano Rossi (kiri) sering menjemput putranya itu saat tertangkap di kantor polisi setempat.
Baca Juga: Ingin Valentino Rossi dan Franco Morbidelli Jadi Satu Tim? Ini yang Harus Dilakukan Bos Yamaha
Tak kapok, Rossi yang masih berusia 15 tahun itu terus melakukan aksi kebut-kebutan di sana, bahkan sampai ia sudah berlomba di GP125.
Kepolisian setempat pun tak peduli ia pembalap dunia, tetap saja Rossi ditangkap saat berbuat onar.
"Saat itu, para perempuan di daerahku lebih suka dengan pria yang lebih tua. Sehingga kami yang lebih muda jadi punya waktu untuk balap-balapan," ulasnya.
Sampai akhirnya di tahun 1997, merupakan tahun ia mendapatkan gelar juara dunianya yang pertama.
Baca Juga: Jangan Langsung Gaspol Usai Corona Reda, Bikers Kudu Sabar Dulu, Ini Alasannya
Kepolisian setempat pun mulai mudah berdamai dengan Valentino Rossi.
Ia semakin akrab dengan beberapa polisi di sana, sampai ia mulai bosan kebut-kebutan di jalan raya karena lebih fokus balap di kancah dunia.
Para kepolisian di sana masih menghormati Rossi sebagai local hero dari Italia dan juga sebagai penggemar dari kampung asli Valentino Rossi.
Editor | : | Adi Wira Bhre Anggono |
Sumber | : | OtoRace.id |
KOMENTAR