"Tujuannya biar warga di rumah, tapi malah banyak warga yang menonton. Akhirnya sepakat untuk sementara kita hentikan karena malah mengundang massa. Takutnya terjadi kesalahan," tutur Anjar.
Baca Juga: Hapus Denda Pajak Hingga 29 Mei, Korantas Dapat Kritik dari Indonesia Traffic Watch
Kini, untuk sementara, dua pocong itu "beristirahat" menjaga akses kampung.
Ide realisasi Awalnya, Anjar mengatakan, dia mendapat ide untuk merealisasikan pocong menjaga kampung dari viralnya foto pocong di sebuah media Korea Selatan.
Sebelumnya, warga kampung mereka memang pernah memakai kostum pocong saat malam 1 Suro pada tahun 2019.
Foto dua warga menggunakan kostum pocong itu kemudian menyebar setelah diunggah kembali oleh warga dengan tulisan "Portal Antimainstream".
Tak disangka, foto itu diberitakan media Korea Selatan, SBS.co.kr.
Baca Juga: Santai di Rumah, Mending Bersihin Panel Interior Mobil, Modal Semprotan Air Dan Lap
Artikel berjudul "Pencegahan Covid, Desa di Indonesia Sampai Dijaga Hantu Pocong" itu ditulis dalam huruf Hangul.
"Keterangan di pemberitaan menyebut, keterangan foto berada di Tukrejo, Purworejo," kata dia.
Karena foto itu telanjur viral, Anjar dan sejumlah warga menggagas kembali ide pocong portal untuk menjaga kampung mereka.
Namun, karena implementasi tidak sejalan dengan tujuan agar orang-orang tetap berada di rumah, pocong portal itu kini dihentikan sementara.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Dua "Pocong" Jaga Desa di Sukoharjo supaya Warga Tak Keluar Rumah, Malah Ramai Jadi Tontonan".
---------------------------------
Pengin lebih lengkap dan detail ulasan otomotif seperti test drive, test ride, tips, knowledge, bisnis, motorsport dan lainnya, kalian bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF secara digital (e-magz). Caranya klik : www.gridstore.id Kalian akan mendapatkan paket berlangganan menarik.
Editor | : | Dimas Pradopo |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR