Kenang menuturkan kejadian bermula saat dirinya hendak mengisi bahan bakar di SPBU Mijen.
Dia melajukan kendaraan dari arah utara ke selatan.
Ketika akan memasuki area SPBU, dia melajukan kendaraan dengan pelan, namun ketika akan dibelokan keseimbangan kendaraan oleng.
"Kalau dibilang kelebihan muatan tidak juga karena muatan hanya 6 ton, belum mencapai titik overload karena maksimal muatan truk 8 ton," paparnya.
Sedangkan pihak perusahaan pemilik truk yang enggan disebutkan identitasnya menegaskan kecelakaan terjadi karena sopir kurang hati-hati dalam melajukan kendaraan.
"Sopir harusnya lebih jauh dalam mengambil stir ke kanan sebelum masuk ke SPBU," katanya.
Dia juga membantah jika kendaraan terbalik karena kelebihan muatan.
Sebab perusahaan sudah mengukur muatan sesuai kapasitas truk.
Editor | : | Indra Aditya |
Sumber | : | Tribunjateng.com |
KOMENTAR