Otomania.com - Jalan Tol Layang Jakarta - Cikampek tidak punya pintu keluar di tengah-tengah. Padahal total panjang Tol ini 38 kilometer dan hanya memiliki akses keluar di tiap ujungnya saja.
38 kilometer membentang dari Simpang Susun Cikunir Kota Bekasi hingga ke Kabupaten Karawang memiliki panjang mencapai 38 kilometer.
Lalu bagaimana persiapan jika terjadi kecelakaan di Tol tersebut, mengingat posisi jalan Tol yang berada di atas.
Jasa Marga selaku pengelola jalan Tol menyiapkan sejumlah skema persiapan dan teknis operasional, salah satunya skema evakuasi jika terjadi kecelakaan kendaraan di jalan tol layang.
Direktur Utama (Dirut) Jasa Marga Desi Arryani, mengatakan, ada delapan titik u-turn dan dua tangga darurat yang disiapkan pihaknya untuk proses evakuasi.
"Kita siapkan 8 titik u-turn (putar balik) atau doorbreak istilahnya, bisa ke tengah kalau harus ada yang di evakuasi nanti ada tangga turun ke bawah," kata Desi seperti dilansir dari Tribunnews (8/12/2019).
Baca Juga: Segini Waktu Tempuh Lewat Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek Elevated
Dua tangga darurat untuk evakuasi jika terjadi kecelakaan berada di KM 21 dan KM 28. Tangga ini bisa digunakan untuk menurunkan pengguna jalan atau pengedara jika diperlukan suatu tindakan darurat.
"Pada saat Nataru (natal dan tahun baru) ini baru akan tersedia dua tangga tapi nanti akan ada 8 sesuai jumlah doorbreak," jelas dia.
Adapun doorbreak atau u-turn ini akan tersedia setiap 4 kilometer. Di titik itu juga nantinya akan disiagakan petugas baik dari Jasa Marga dan Kepolisian untuk mengawal pengguna jalan.
"Terdiri dari tiga zona Cikunir - Bekasi Barat, Bekasi Barat - Cikarang Timur, Cikarang Timur - Karawang Barat," jelasnya.
Selain itu, elemen lain yang akan disiapkan yakni empat unit mobile consumer service, tiga unit PJR (Patroli Jalan Raya), satu unit Rescue.
Baca Juga: Diduga Sopir Ngantuk, Toyota Fortuner VRZ Masuk ke Parit Jalan Tol, Airbag Tidak Mengembang
Sementara itu, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, mengatakan, evakuasi dengan cara menggunakan tangga itu bukan pilihan terbaik.
"Ya saya pikir itu satu pemikiran yang baik ya, tapi kalau yang terbaik mustinya pakai lift," kata Budi di Cikarang.
Meski begitu, pihaknya akan terus melakukan improvisasi terkait kesigapan proses evakuasi jika terjadi kecelakaan atau hal darurat.
"Makanya apa yang kita lakukan disini cukup konservatif ya, dengan panjang sedemikian, kita juga membatasi kecepatan, selain ada tangga juga ada parking bay dan sebagainya, ini satu hal yang kita optimalkan semuanya," tegas dia.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Apabila Terjadi Kecelakaan di Jalan Tol Layang Jakarta Cikampek, Evakuasi Gunakan Tangga Darurat,
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR