SM ditangkap di kediamannya pada waktu dini hari.
Namun nahas, Sukarno yang mengalami luka bakar 70% ini akhirnya meninggal dunia.
Korban sempat menjalani perawatan intensif di RSUD dr Soetrasno sebelum tutup usia.
Sementara Ivan, rekan Sukarno yang saat itu duduk berdampingan menderita luka bakar 40 persen masih dirawat intensif di RSUD Rembang.
Motif pelaku dilandasi rasa cemburu
Kasat Reskrim Polres Rembang, AKP Bambang Sugitu menyebut SM nekat membakar Sukarno hidup-hidup karena motif cemburu.
Dari pengakuan SM, ia beberapa kali memergoki istrinya berduaan dengan Sukarno di sebuah hotel di Kota Rembang.
"Kasus ini adalah asmara terlarang. Korban mengganggu mesra istri pelaku," kata Bambang, saat dihubungi Kompas.com, Senin (9/12/2019).
Dari pemeriksaan polisi, diketahui bensin yang digunakan untuk membakar Sukarno dibeli SM dari keponakannya yang menjual bensin eceran.
(Baca Juga: Videonya Viral Karena Orangnya Keluar Gak Pakai Baju, Ini Penyebab Lamborghini Ngebul di Surabaya)
Sebelum membakar Sukarno, SM telah mengawasi pria yang dekat dengan istrinya tersebut selama satu jam.
"Pelaku sakit hati dan cemburu dengan korban. Pelaku beberapa kali melihat istrinya dan Sukarno di halaman Hotel," pungkas Bambang.
"Pelaku kami amankan tanpa perlawanan dan saat itu tengah makan. Pelaku dijerat Pasal 187 KUHP ayat 1 dan 2 dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara," ujar Bambang.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul "Juru Parkir Tak Sadar Diperhatikan Tukang Tambal Ban saat Kerja, 1 Jam Kemudian Terbakar Hidup-hidup".
Editor | : | Indra Aditya |
Sumber | : | TribunJakarta.com |
KOMENTAR