Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Demam Lampu Model Stacked Headlight di Mobil, Simak Nih Plus Minusnya

Indra Aditya - Selasa, 3 September 2019 | 19:10 WIB
Agar fokus pencahayaannya lebih baik, umumnya pabrikan membekali desain stacked light dengan proyektor dan LED
Otomotif
Agar fokus pencahayaannya lebih baik, umumnya pabrikan membekali desain stacked light dengan proyektor dan LED

Otomania.com - Sejak hadirnya Wuling Almaz memang disebut-sebut sebagai penantang serius di kelas medium SUV.

Sebab, Almaz tak hanya menawarkan fitur berlimpah dan spesifikasinya yang kompetitif.

Namun juga menawarkan desain yang terbilang futuristis dan tajam. Seakan menantang kompetitornya dengan agresif.

Jika dilihat dari wajah Wuling Almaz, Anda pasti akan tertuju pada desain facia depan.

Baca Juga: Ini Asal Kata Dan Arti Nama Almaz Yang Di Berikan Oleh Wuling

Almaz, Xpander Hingga Juke Pakai Lampu Model Stacked Headlight
Otomotif
Almaz, Xpander Hingga Juke Pakai Lampu Model Stacked Headlight

Kombinasi lampu Almaz memang mengingatkan kita pada LMPV andalan Mitsubishi, Xpander, yang menggunakan desain lampu depan yang terletak di bumper depan, berbarengan dengan foglamp.

Sementara lampu LED garis tipis di atas, hanya berfungsi sebagai Daytime Running Light (DRL) atau Positioning Light.

Desain lampu depan yang terpasang pada bumper depan ini memang cukup revolusioner.

Lantaran berbeda dengan desain lampu depan pada umumnya, yang diletakkan lebih tinggi dan sejajar dengan gril depan.

Nama stacked headlight digunakan lantaran lampu utama terpisah dari DRL dan turun ke bawah bersama fog light dalam satu kolom
Otomotif
Nama stacked headlight digunakan lantaran lampu utama terpisah dari DRL dan turun ke bawah bersama fog light dalam satu kolom

Sejatinya lampu depan model ini sudah terlebih dahulu diaplikasi pada Nissan Juke.

Di Amerika, desain lampu yang ‘melorot’ hingga ke bumper depan ini dinamakan sebagai stacked headlight.

Jika diartikan, desain lampu yang bertumpuk atau bertingkat, karena peletakannya berbarengan dengan foglamp dalam satu kolom.

Pada perkembangannya, desain stacked headlight ini mulai marak diaplikasikan pada mobil kekinian.

Baca Juga: Diumumkan, Segini Harga Jual Unit Wuling Almaz 7-seater di Bali

Selain Wuling Almaz dan Mitsubishi Xpander, Hyundai juga tak mau ketinggalan dengan desain New Santa Fe, yang juga mengggunakan desain dual stacked, dengan garis LED di atas hanya berfungsi sebagai DRL dan positioning light.

Di luar negeri, desain stacked headlight ini juga diaplikasi pada Hyundai Kona, Nexo, Jeep Cherokee generasi kelima, Citroen C3, C4 dan Berlingo hingga beberapa model yang akan segera hadir, seperti Mitsubishi new Strada dan Delica.

O iya, desain stacked headlight ini ada kelebihan dan kelemahannya. Kelebihannya, selain penampakannya keren, konstruksi dual stacked headlight ini juga berkaitan dengan safety dan ramah terhadap pedestrian.

Hal tersebut dibuktikan oleh Hyundai Santa Fe dan Kona, yang mendapatkan nilai tertinggi versi Insurance Institute for Highway Safety (IIHS) di Amerikan dan Euro New Car Assessment Programme (Euro NCAP).

Setelah Nissan Juke, Mitsubishi Xpander jadi produk kedua yang adopsi lampu stacked di Indonesia
Otomotif
Setelah Nissan Juke, Mitsubishi Xpander jadi produk kedua yang adopsi lampu stacked di Indonesia

Menurut lembaga IIHS, desain stacked headlight yang menggeser lampu utama sedikit ke bawah, membuat konstuksi kap mesin bagian atas menjadi lebih landai.

Sehingga mampu memberikan impact minimum ketika terjadi kecelakaan yang melibatkan pejalan kaki/pedestrian.

Selain itu, dengan desain lampu depan sedikit ke bawah, membuat area crumple zone lebih optimal dalam meredam benturan.

Ditambah membuatnya lebih ramah dengan pengemudi lainnya, lantaran pancaran sinar lampu utama yang dibuat lebih rendah.

(Baca Juga: Motor Upgrade Performa, Dana Cuma Rp 1 Jutaan, Pilih Bore Up Atau Knalpot Racing?)

Sehingga tak terlalu menyilaukan ketika berpapasan dengan pengemudi dari arah berlawanan.

Namun desain stacked headlight ini juga menyimpan kelemahan. Yang paling mencolok adalah fokus sinar dari lampu utama yang dirasa sangat minim, terlebih ketika mengemudi di jalanan dengan minim cahaya.

Makanya, hal tersebut belakangan diperbaiki oleh pabrikan dengan mengaplikasi proyektor sebagai pembias cahaya lampu utamanya (baik itu LED atau halogen).

Sementara pada Xpander yang masih menggunakan reflektor konvensional. Meski begitu, pihak PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) menjamin pancaran sinar lampu utama Xpander untuk konsep stacked headlight ini diklaim tetap aman dengan fokus sinarnya optimal.

“Sudah diperhitungkan pada desain Dynamic Shield di Xpander. Sehingga memberikan kenyamanan berkat pencahayaan yang maksimal,"

"Headlight di bawah adalah posisi ideal untuk menerangi di bagian bawah dan optimal juga di atas,” tukas Boediarto, Departement Head Technical Service Department Sales and Marketing Division MMKSI.

Artikel ini sudah tayang di Otomotifnet.com dengan judul Almaz, Xpander Hingga Juke Pakai Lampu Model Stacked Headlight, Ini Arti Serta Plus Minusnya

Editor : Indra Aditya

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa