Otomania - Kecelakaan beruntun yang terjadi di Tol Cipularang melibatkan 21 kendaraan banyaknya.
Kecelakaan beruntun yang terjadi di Tol Cipularang, Senin (2/9/2019) tersebut, terjadi karena sebuah dam truk yang terguling.
Hal itu seperti yang disampaikan oleh Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Rudy Sufahriadi.
"Awalnya adalah dam truk terguling menyebabkan kendaraan di belakangnya mengerem mendadak," ujar Irjen Pol Rudy Sufahriadi dikutip dari TribunJabar.
Namun, Kapolda Irjen Pol Rudy Sufahriadi menyatakan, hal ini masih merupakan dugaan awal, Polisi masih mendalami penyebab pasti terjadinya kecelakaan.
Menurut Kapolda, truk bermuatan diduga mengalami patah as, dan kemudian terguling di ruas Tol Cipularang arah Jakarta.
Baca Juga: Kecelakaan Maut Tol Cipularang, Libatkan 21 Mobil, Korban Tewas Terbakar
Kendaraan-kendaraan di belakang truk pun kemudian melakukan pengereman secara mendadak.
Tetapi, karena kendaraan-kendaraan tersebut melaju dengan kecepatan tinggi dan kondisi jalan menurun membuat kendaraan di belakang truk tidak mampu menghindar.
Hal senada juga disampaikan oleh Kapolres Purwakarta, AKBP Matrius.
Menurut AKBP Matrius, kondisi jalanan menurun menyebabkan tabrakan beruntun tak dapat dihindari.
"Ada kendaraan dam truk pengangkut tanah terguling sehingga menutupi jalur kendaraan di belakang. Karena ini jalan menurun dan kendaraan kecepatan tinggi, jadi sulit untuk menghindar," ujar Kapolres Purwakarta, AKBP Matrius.
Korban Tewas 9 Orang
Dalam informasi awal,dilaporkan korban tewas 6 orang.
Namun, pihak kepolisian kemudian memperbaharui data jumlah korban kecelakaan.
Kapolres Purwakarta AKBP Matrius mengatakan, ada 19 korban yang terdata dalam kecelakaan beruntun yang terjadi di kilometer 91, Tol Purbaleunyi tersebut.
Menurut Matrius, ada 8 orang yang menderita luka-luka akibat kecelakaan.
"Ada satu korban meninggal di dalam truk sedang kami evakuasi," kata Matrius dalam wawancara dengan Kompas TV, Senin siang.
Mengenai penyebab pasti dari kecelakaan, Matrius mengatakan, hal tersebut akan ditentukan kemudian setelah polisi memeriksa saksi-saksi dan menyelidiki barang bukti yang dikumpulkan di tempat kejadian perkara (TKP).
Baca Juga: Cek Korban Kecelakaan Beruntun Tol Cipularang, Berikut Tiga Rumah Sakit Rujukannya
Kecelakaan Melibatkan 21 Kendaraan
Sebelumnya, Kasatlantas AKP Ricky Adipratama mengatakan bahwa kecelakaan beruntun ini melibatkan 21 kendaraan.
Sementara untuk korban yang meninggal sebanyak 6 orang.
"Ini data sementara, bisa berubah sewaktu-waktu," kata Ricky.
Enam korban tewas itu terdiri lima orang yang hangus terbakar dan satu orang yang tidak terbakar.
Adapun untuk korban luka-luka, lanjut Ricky, terdapat sebanyak 8 orang luka-luka.
"Saat ini sudah dilakukan pemadaman, (korban) sudah evakuasi korban ke pinggir jalan," kata dia.
Terjadi Pukul 12.30 WIB
Kecelakaan beruntun di jalan Tol Cipularang itu terjadi sekitar pukul 12.30 WIB.
Kecelakaan terjadi di ruas jalan dari arah Bandung menuju ke arah Jakarta.
Akibat kecelakaan itu, sejumlah kendaraan terlihat terbakar.
Laporan tersebut dikabarkan oleh Resstia Dela, jurnalis Kompas TV yang berada di tempat kejadian.
"Saat ini api masih membumbung tinggi. Di depan saya ada sekitar 10 mobil yang bertumpuk," ujar Resstia Dela dalam laporannya yang dikutip TribunJakarta.com.
Menurut dia, mobil yang terlibat kecelakaan beruntun dan terbakar di antaranya kontainer, truk, bus dan mobil juga pribadi.
Baca Juga: Bus Hilang Kendali di Cipularang, Penumpang Bertebaran, 7 Tewas
Dikatakan Resstia, saat ini tidak ada satupun mobil yang bisa lewat melalui ruas jalan ke arah Jakarta.
"Satu full jalan yang menuju jakarta tertutup sekarang sudah lakukan contraflow di arus yang ke arah Bandung," terang Resstia.
Ia juga memastikan ada korban dalam tabrakan beruntun.
"Ini ada korban di dalam mobil. Saya hitung ada sekitar 10 mobil termasuk truk dan bus. Nah mobil-mobil ini banyak yang terlempar juga ke ruas lain," beber dia.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang, Truk Bermuatan Terguling di Jalan Menurun,
Editor | : | Parwata |
Sumber | : | Tribunnews.com |
KOMENTAR