Otomania.com - Sirkuit jalan raya pertama untuk balap MotoGP Mandalika 2021 nanti, kini sedang dibangun.
Pembangunan sirkuit jalan raya pertama di Mandalika ini, ditargetkan bisa ikut uji kelayakan sirkuit tahun depan.
Tak hanya balap MotoGP saja, bahkan di tahun yang sama WSBK pun juga akan dilangsungkan di sana .
Harapannya dengan adanya balap yang dilangsungkan tersebut akan bisa menambah jumlah wisatawan yang hadir ke Mandalika.
Seperti yang telah diberitakan pada sebelumnya, bahwa penyelenggaraan event bertaraf Internasional bisa membawa omset hingga triliunan dari wisatawan bagi daerah penyelenggaranya.
Baca Juga: Mandalika Kejar Tayang, Satu Negara Asia Tenggara Latah Gelar MotoGP
Dan menurut Irawan Sucahyono, Desainer Sirkuit Non-permanen dan Penasehat Sirkuit Sentul, hal itu lah yang harus diupayakan oleh pengelola MotoGP Mandalika.
“Turis itu hitungannya bukan cuma orang datang doang, (mereka) ini harus bisa menghidupi perekonomian dengan cara spendingnya (mereka) harus gede dong,” kata Irawan di bilangan Jakarta Barat, dikutip dari GridOto.com.
Irawan Sucahyono mengumpamakan Singapura, yang bisa ‘meringankan’ isi dompet para turis mapan yang mendatangi event F1 Singapura melalui atraksi wisata yang mereka miliki.
Namun, Irawan Sucahyono mengatakan bahwa meniru pencapaian tersebut akan terbilang sulit bagi Indonesia dan Mandalika pada khususnya.
“Sekarang masalahnya gini, Singapura itu sudah memiliki fasilitas untuk membuat orang buang duit sampai segitu,“ jelas Irawan Sucahyono lagi.
Baca Juga: Lebih Jelas Seperti Apa Sirkuit Mandalika, Simak Video 3D Berikut
Irawan mencontohkan Universal Studios, bagi orang tua yang membawa anak mereka menonton balap, serta kasino-kasino yang biasa disambangi orang-orang dengan uang banyak.
“Mandalika harus bikin sesuatu yang bisa nyedot duit orang, jangan sampai dia ke sana adanya cuma restoran-restoran sederhana, yang duitnya banyak bingung mau ngeluarin kemana,”, papar Irawan Sucahyono.
“Yang terjadi kalau kita gak siap dengan kedatangan turis dengan menyiapkan supaya mereka spend banyak, ya akhirnya begitu, ngitung-ngitung gak masuk aja terus,” pungkas Irawan Sucahyono.
Editor | : | Parwata |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR