"Di samping melestarikan kita juga berbagi memori untuk para pengendara lain yg mungkin dulu pernah punya. Jadi mudah-mudahan sih tidak jadi dilarang," imbuh Byon.
Namun, menurut dia, jika memang diputuskan maka hal itu yang terbaik, sehingga warga Jakarta wajib mengikuti peraturan.
Baca Juga: Beli Sepeda Motor Tua, Ini Risikonya
Meski begitu, Byon menyarankan agar sebaiknya dipertimbangkan lagi. Sebab, jumlah motor atau mobil klasik tidak sebanding dengan kendaraan baru.
"Sebagian kendaraan klasik hanya hobi yang notabene-nya hanya keluar akhir pekan Sabtu/Minggu, jadi klo bisa fleksibel mungkin weekend peraturan tidak berlaku," tuturnya.
"Tapi harapannya sih, kalau bisa setiap hari karena, klasik selalu asik," kata Byon lagi.
Terbebani
Sementara itu, Sekjen Kutu Community Yusuf Arief, komunitas Vespa di Indonesia yang sebagian anggotanya memiliki Vespa klasik bisa terbebani dengan peraturan tersebut.
Sebab banyak Vespa dengan umur lebih dari 10 tahun tetapi masih jalan dengan kondisi sehat.
"Karena ini masih wacana, artinya belum ada pengesahan ya kita lihat dulu saja. Tapi secara pribadi kalau saya tidak mendukung," katanya.
"Mengapa? Sebab motor itu dipakai oleh banyak orang dan motor juga dipakai buat alat kerja. Banyak sekali motor yang berusia di atas 10 tahun tapi masih dipakai, di pasar contohnya," tambah Yusuf.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Soal Pembatasan Usia Kendaraan Pribadi di Jakarta, Begini Kata Komunitas Motor Klasik,
Editor | : | Indra Aditya |
KOMENTAR