Tak melulu diuntungkan dengan adanya jalur tol Trans-Jawa, Pemkot Bandung juga harus menerima imbas lainnya.
Pertama, soal wisatawan dari kota-kota terdekat yang kini lebih memilih untuk melakukan perjalanan pergi-pulang dalam sehari, yang berpengaruh pada lama tinggal wisatawan.
"Sebelum ada pembangunan tol, Jakarta-Bandung hanya 2 jam, kini banyak orang Jakarta ke Bandung hanya untuk makan siang lalu pulang," ujar Nanang.
Makin mudahnya aksesibilitas menuju Kota Bandung juga berdampak pada kemacetan di sejumlah sudut kota.
Nanang mengatakan pihaknya harus bekerja lebih ekstra untuk penataan rekayasa lalu lintas yang baru, termasuk dengan mengubah jalur dua arah menjadi jalur satu arah.
Baca Juga: Catat Nih! Rest Area Tol Trans Jawa yang Tidak Ada SPBU, Biar Gak Mogok
Sementara itu Kepala Bidang Humas dan Protokol Pemkot Surakarta, Heri Purwoko mengatakan, pihaknya akan belajar resep keberhasilan Kota Bandung memanfaatkan proyek jalan tol untuk menambah kunjungan dalam sektor pariwisata.
Kota Solo dianggap mirip dengan Kota Bandung lantaran menjadi kota yang tidak kaya dengan destinasi wisata alam.
Tak memiliki wisata alam, Kota Bandung masih berhasil menggaet wisatawan dengan memaksimalkan wisata sejarah, kuliner dan belanjanya.
Diharapkan keberhasilan Pemkot Bandung menyedot daya tarik wisatawan dapat diterapkan oleh Pemkot Solo.
"Kami akan pelajari inovasi Kota Bandung memanfaatkan tol ini karena Kota Solo juga dilalui jalan tol," pungkas Heri.
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Mencontoh Kota Bandung, Kota Solo akan Sedot Daya Tarik Wisatawan dengan Maksimalkan Tol Trans-Jawa
Editor | : | Indra Aditya |
KOMENTAR