Otomania.com - PT Maxindo Renault Indonesia (MRI) secepat mungkin akan melakukan CKD kepada Renault Triber, karena pada penjualan perdana masih CBU dari India.
Hal tersebut diungkapkan COO PT MRI, Davy J Tuilan, di sela-sela acara sneak peek mobil baru mereka tersebut hari Jumat (12/7) di bilangan Tanggerang Selatan.
Selain untuk memaksimalkan potensi Renault Triber, Davy mengatakan bahwa hal tersebut juga didorong oleh proses CBU yang kurang bersahabat.
“Anda tahu kalau kita CBU itu repot, coba kalian ke merek-merek lain yang banyak CBU-nya,” bilang Davy J Tuilan.
Ia mengatakan bahwa dua hal utama yang membuat pihaknya ingin cepat-cepat meninggalkan CBU untuk Renault Triber adalah masalah order (pemesanan) dan ongkos logistik.
Baca Juga: Renault Indonesia Masih Menutup Rapat Harga Resmi Renault Triber
“Order harus fix 6 bulan sebelumnya. Emang kita cenayang, bisa tahu jualan bulan Juni udah fix (dari) bulan Desember,” keluh Davy.
“Sekarang bulan Juli, gua udah harus fix (order) untuk nanti bulan Januari. Dalam hati, emang lu pikir kita (pakai) ilmu klenik apa, order sekarang 50 (unit) bisa jual 50 (unit),” imbuhnya.
Setelah pemesanan, Davy berpindah ke alur logistik yang panjang dan mahal untuk mendatangkan produk CBU.
Pasalnya, dia berkata bahwa untuk bisa sampai di Indonesia, mobil baru mereka harus dibawa menggunakan truk dan kapal terlebih dulu.
“Jadi pertimbangannya adalah kalau memang kita ingin besar, ya pilihan terbaiknya adalah CKD,” tutupnya.
Artikel ini sudah tayang di GridOto.com dengan judul Satu Lagi Alasan Renault Triber Tidak Akan Terus CBU, Maxindo Renault Indonesia: Kami Bukan Cenayang
Editor | : | Indra Aditya |
KOMENTAR