Otomania.com - Kecelakaan karambol kembali terjadi, kali ini diduga berawal dari bus Sugeng Rahayu yang membuat empat mobil, satu motor, pagar sampai tiang listrik hancur diembat semua!
Bus Sugeng Rahayu ini menerobos lampu merah dan akhirnya menabrak empat mobil yang meluncur dari Ngawi ke Solo.
Bus kemudian menabrak pagar warga dan terhenti setelah menghantam tiang listrik.
Dan ada sepeda motor juga yang jadi korban.
Musibah ini terjadi perempatan dengan lampu lalu lintas Pilangsari pada Sabtu (1/6/2019) pagi. Tepatnya di Gerdu RT 4, Pilangsari, Kecamatan Ngrampal, Sragen, Jawa Tengah
Saksi mata, Sadiran (47) yang pagar rumahnya ikut tertabrak Sugeng Rahayu mengatakan bus melaju cukup kencang dari arah Solo-Ngawi atau barat ke timur.
"Saya itu sedang ngobrol santai dengan teman saya dari Serang yang mampir ke rumah. Tiba-tiba mendengar suara duaarr dan brakkk keras sekali," ujar Sadiran seperti dikutip Tribunjateng.com.
"Tadi saya juga sempat ngobrol dengan kondektur busnya. Jadi dari Solo sudah kebut-kebutan dengan bus Eka," jelas Sadiran.
"Pas di bangjo (lampu lalu lintas) Pilangsari ini, Eka berhenti karena lampu merah. Malah bus Sugeng Rahayu tetap melaju menyalip dari sisi kanan," terangnya.
Bus Sugeng Rahayu bernopol W7803UY itu akhirnya menabrak empat mobil dan baru berhenti setelah menabrak pagar rumah warga dan menghantam tiang listrik.
Detailnya ada dua mobil Toyota Avanza ringsek di bagian depan.Kemudian satu mobil pick up pembawa mebel terguling.
Lalu ada satu minibus elf juga terguling. Dan ada sepeda motor juga yang nyemplung ke aliran air.
"Entah itu kaget atau bagaimana saya kurang paham," imbuh Sadiran.
Supir bus Sugeng Rahayu diketahui melarikan diri karena warga mengamuk.
"Saat saya keluar rumah sudah ada bus nabrak pagar besi saya.Ada penumpang bus teriak histeris nangis-nangis," ujarnya.
Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini. Namun, beberapa sopir dan penumpang mobil dalam keadaan luka-luka.
Petugas Kepolisian pun segera datang mengamankan lokasi dan mengatur arus lalu lintas.
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR