Otomania.com - Belum hilang dari ingatan soal aksi massa tanggak 22 Mei lalu yang beujung ricuh.
Tentunya kerusuhan tersebut membuat dampak negatif bagi sejumlah bisnis, salah satunya di sektor penjualan mobil.
Diakui Isao Sekiguchi, Presiden Direktur PT Nissan Motor Indonesia (NMI), penjualan Nissan di Mei diprediksi akan stagnan karena berbagai faktor.
"Kami rasa penjualan di Mei pertumbuhannya akan melambat, karena seperti yang kita ketahui, bulan ini ada gejolak politik, juga aksi demonstrasi," ucap Isao di Jakarta.
Baca Juga: Siap-siap, Nissan Kirim Sinyal Luncurkan X-Trail di GIIAS 2019
Bukan hanya Nissan, anjloknya penjualan mobil memang sudah terasa sejak awal tahun.
Jika mengacu pada data Gaikindo, penjualan wholesales (distribusi dari pabrik ke dealer) selama Januari - April 2019 turun 14,3 persen ketimbang periode yang sama tahun lalu.
Januari - April 2019, penjualan wholesales gabungan hanya sebanyak 337.892 unit, sedangkan di Januari - April 2018 mencapai 394.298 unit.
Sementara untuk Nissan, penjualannya membaik selama Januari - April 2019 meningkat 10 persen ketimbang di periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: Biaya Ubah Headlamp All New Nissan Livina Jadi Custom Projector
Hal itu dikatakan Isao tak lepas dari peluncuran tiga model baru yakni Nissan Terra, Nissan Livina, dan Nissan Serena.
Artikel ini sudah tayang di GridOto.com dengan judul Gara-gara Demo 22 Mei, Nissan Prediksi Penjualan Mobil Baru di Mei Stagnan
Editor | : | Indra Aditya |
KOMENTAR