Otomania.com - Dua tipe pelek yang umum beredar saat ini adalah spoke wheel (jari-jari) dan pelek palang alias casting wheel (cw).
Dari dua tipe itu, yang nemplok pada motor sport khususnya sport fairing, hampir pasti adalah jenis pelek cw.
Padahal bukannya pelek jari-jari lebih ringan, kan kalau ringan otomatis bisa bikin motor lebih kencang kan?
Terus kenapa ya motor sport fairing yang desainnya udah 'balap' banget enggak dikasih pelek jari-jari?
Baca Juga : Nitrogen Gak Bisa Kolaborasi dengan Angin Biasa, Kalau Nekat Pelek jadi Korban
Soal bobot, memang benar kalau pelek jari-jari bisa lebih ringan dibanding pelek cw.
Tapi motor sport fairing enggak cuma sekadar butuh kencang bro.
Urusan handling juga jadi perhatian di motor jenis ini.
Nah, pelek cw dengan konstruksinya yang kaku akan membuat area kaki-kaki motor menjadi lebih rigid.
Baca Juga : Mitsubishi Xpander Pertama Dengan Big Brake Kit Pada Pelek 20 Inci
Efeknya jelas bisa memudahkan motor untuk melibas tikungan, lantaran kaki-kaki yang rigid akan meminimalkan chassis roll.
Itulah kenapa pada tiap event balap, motor yang diturunkan hampir pasti menggunakan pelek cw.
Beda cerita kalau untuk drag race.
Dengan lintasannya yang lurus, motor drag tidak fokus untuk melibas tikungan, makanya pakai pelek jari-jari yang ringan bisa jadi faktor penunjang biar motor makin kencang.
Baca Juga : Enggan Pasang Replika, Empat Xpander Pasang Pelek 20 Inci Orisinal
Selain itu pada motor cross meski juga ada tikungan, tapi dengan karakter sirkuit yang tidak rata dan semulus aspal memang butuh pelek jari-jari.
Pasalnya pelek jari-jari strukturnya lebih elastis jika dibandingkan cw yang cenderung kaku.
Sifat elasitis inilah yang diambil manfaatnya untuk membantu meredam tumbukan yang diterima motor saat dipakai ajrut-ajrutan di sirkuit.
Editor | : | Indra Aditya |
KOMENTAR