Otomania.com - Berkendara pada malam hari, pastilah Anda pernah merasakan kendaraan dari lawan arah menggunakan lampu jarak jauh hingga menyilaukan mata.
Hal tersebut bukan hanya mengganggu, tetapi juga membahayakan bagi pengendara lain.
Penggunaan lampu jauh idealnya tidak dilakukan secara terus-menerus, melainkan ada etikanya.
Seperti disampaikan oleh Andry Berlianto, Instruktur Safety Rifat Drive Labs (RDL).
"Sesuai dengan namanya, penggunaan lampu jauh untuk bisa menerangi pandangan yang terbilang jauh. Berbeda dengan penggunaan lampu biasa (lampu pendek)," ujar Andry Berlianto, Instruktur Safety Rifat Drive Labs (RDL), dikutip dari GridOto.com.
Baca Juga : Saat Darurat Hindari Kecelakaan, Begini Cara Aman Pengereman di Mobil
"Jadi kalau dirasa pandangan kurang jauh ke depan, pengendara bisa menggunakan lampu jauh," tambah Andry ketika dihubungi (14/2/2019).
Menurut Andry, ketika ada pengendara dari arah berlawanan, lampu jauh harus segera diganti dengan lampu dekat.
Alasannya, sinar dari lampu jauh yang kita pancarkan bisa mengganggu pengelihatan pengendara dari arah berlawanan, sehingga membahayakan orang tersebut.
"Penggunaan lampu jauh itu tidak bisa terus-menerus, sebenarnya sih kondisional, misal kita ke luar kota dengan kondisi lalu lintas yang sepi, tetapi jarak pandang hanya sedikit, nah itu sah saja menggunakan lampu jauh terus-menerus," jelas Andry.
Baca Juga : SPBU BP-AKR Resmi Beroperasi di Indonesia, Tempat Ngopi Juga Ada
"Tetapi, jika tiba-tiba ada sinar lain dari arah berlawanan, ya harus diganti ke lampu normal," imbuhnya.
Selain itu, yang harus diperhatikan adalah lampu jauh juga bisa digunakan sebagai alat komunikasi dengan kendaraan di depan.
Sehingga, jika kita terus menerus menggunakannya, pengendara di depan bisa beranggapan bahwa kita meminta jalan untuk mendahului.
Jadi sudah tau kan bagaimana cara menggunakan lampu jauh yang baik, dan tidak mengganggu pandangan oran lain? Diterapkan ya saat berkendara!
Editor | : | Parwata |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR