Otomania.com - Honda Sonic 150R spek balap harus mengalami yang bisa dibilang sangat hedon.
Enggak heran, hasil upgrade performanya bisa memuntahkan power yang besar.
Bahkan, tenaga yang disalurkan dari mesin ke roda belakang, setara motor sport 250 cc dalam kondisi standar, seperti All New Honda CBR 250RR.
Kalau dilihat dari power standar, Sonic 150 hanya mampu hasilkan power antara 14 hp.
"Untuk motor kelas tune up atau yang tertinggi itu bisa mencapai 30 dk," bilang Haris 'Mletis' Sakti, mekanik MBKW2 Yogyakarta.
Baca Juga : Honda Sonic 150R Rawan Overheat Saat Digeber, Ini Obat Mujarabnya
"Tenaga tersebut bisa dicapai karena ubahan yang cukup banyak," tambah Mletis.
Contoh di area mesin piston standar digantikan dengan piston forging yang memiliki daya tahan yang lebih baik.
"Kompresi juga kita mainkan supaya bisa mendapatkan power yang lebih baik," tambahnya.
Area head silinder juga bisa dipasangkan dengan klep dengan ukuran yang lebih besar.
Di regulasi maksimal boleh menggunakan ukuran 24/21 mm (in/ex) dan diperbolehkan menggunakan bahan titanium.
"Salah satu yang membuat power naik cukup signifikan itu juga datang dari area kem atau noken as," bilang Mletis yang kini bernaung di tim Astra Motor Yogyakarta.
Baca Juga : Throttle Body Favorit, Buat Dicangkok Honda Sonic 150R Spek Balap
Lalu masuk ke area elektronik.
ECU diganti pakai produk aftermarket yang bisa disetting mulai dari debit bensin, AFR dan lainnya.
Baca Juga : Gak Puas dengan Honda Sonic 150R, Bore Up Jadi 200 Cc, Ini Paketnya
Belum lagi area Throttle Body (TB) yang menggunakan diameter lebih besar agar udara yang masuk ke mesin lebih besar.
Serta semburan injektor yang lebih deras dari motor standarnya.
"Lalu untuk mengakali agar kelistrikan tidak drop misalnya kita bikin alat bernama power up atau dengan kabel bekas pesawat terbang," tambahnya lagi.
Lalu di area gigi rasio juga bisa disesuaikan dengan kebutuhan trek yang akan digunakan.
Dan yang terakhir adalah knalpot racing custom yang dibuat sesuai kebutuhan mesinnya.
Editor | : | Indra Aditya |
KOMENTAR