Namun lantaran aplikasi internet ini tak bisa mendeteksi jalur ini khusus sepeda motor, dan Agus tak mengetahui kondisi jalan, akhirnya ia pun mengikuti petunjuk Google.
“Sopirnya sudah sering ke Bali, tapi tidak pernah ke kawasan Kengetan.
Jadi ia pakai aplikasi handphone. Saat berada di jembatan, ia sudah bigung mau balik arah, tapi karena jalannya tak lebih dari tiga meter, iapun tak bisa berbalik. Nahas menimpa saat ia berusaha naik ke jalan tanjakan yang kondisinya rusak. Lalu truknya mati, dan ngatrek lalu terpelanting ke bawah,” ujarnya.
Pantauan Tribun Bali, truk yang dikemudikan Agus masih belum dievakuasi, lantaran menunggu mobil derek.
Masyarakat setempat pun telah melakukan pemangkasan pohon bambu, guna memudahkan proses evakuasi truk tersebut.
Baca Juga : Berikut MPV JDM Seken Nan Ganteng, Simak Pilihan Dan Harganya
“Mobil dereknya belum datang, sementara kami buatkan jalur derek dengan memangkas pohon,” ujar seorang warga sembari membawa mesin sensor.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pertamanan (PUPR) Gianyar, I Nyoman Nuadi menugaskan stafnya meninjau lokasi terkait keluhan masyarakat yang menilai kecelakaan diakibatkan kondisi jembatan dan jalan yang tak bagus dilalui.
Ia mengaku heran, laporan kerusakan jalan tak pernah masuk ke Dinas PUPR. Kebingungannya pun terjawab setelah mengecek lokasi, diketahui jalan dan jembatan tersebut milik desa sehingga untuk perbaikannya semestinya langsung diajukan pihak desa ke Bupati Gianyar.
“Kami sudah cek ke sana, ternyata jalan desa. Kalau memperbaiki, mekanismenya pihak desa yang mengajukan ke bupati. Melihat kondisi jalan seperti itu, kami tetap mengimbau agar pihak desa memasang portal pembatas, agar kendaraan besar tidak lewat sana,” ujarnya.
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Ikuti Petunjuk Google Map Ke Ubud, Agus Malah Terjun Ke Jurang Sedalam 20 Meter Bersama Truknya,
Editor | : | Indra Aditya |
Sumber | : | Tribunbali.com |
KOMENTAR