Otomania.com - Perangkat pemindah daya mobil tediri dari tranmisi manual dan otomatis.
Nah, jenis mobil yang mengadopsi transmisi otomatis konvensional merupakan yang populer di Indonesia.
Contoh mobil yang memakai transmisi otomatis konvensional di Tanah Air adalah Toyota Agya, Daihatsu Ayla, Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, Mitsubishi Xpander, Suzuki Ertiga, Toyota Kijang Innova, Toyota Fortuner, dan Suzuki Ertiga.
Ciri utama transmisi otomatis konvensional adalah mengandalkan planetary gear set yang bekerja sama dalam menciptakan rasio gigi dan memiliki torque converter (kopling fluida atau cairan).
(BACA JUGA: Kronologi Truk Hantam Avanza Di Tol, Akibatkan NH Dini Tutup Usia)
"Jika dilihat dari kebutuhan, pemakaian, dan biaya perawatan transmisi otomatis konvensional lebih cocok digunakan di Indonesia," ujar Hermas Efendi Prabowo, pemilik bengkel Worner Matic, (4/12/2018).
Usia pakai transmisi otomatis konvensional cenderung lebih lama karena dinilai memiliki durabilitas yang baik.
Transmisi otomatis konvensional juga lebih kuat menahan torsi berlebih dari mesin, misalkan saat mobil sedang melintasi kontur jalan yang ekstrem dan bervariasi.
"Untuk beberapa jenis mobil yang digunakan untuk mobilitas tinggi, bisa menampung banyak penumpang, serta mobil diesel dengan torsi besar masih memakai transmisi jenis ini karena lebih tangguh," ucap Hermas.
(BACA JUGA: Truk Mundur Tak Terkendali Tabrak Taksi, Sastrawan Nasional Tutup Usia)
Dari segi perawatan juga karena teknologi yang diusung transmisi otomatis konvensional cukup sederhana membuat biaya perawatan dan perbaikannya tergolong murah.
Masih menurut Hermas, di Indonesia ketersediaan spare part transmisi otomatis konvensional cukup mudah didapat dan memiliki banyak komponen pengganti atau substitusinya.
(BACA JUGA: Ngidam SUV Seken Terjangkau, Daihatsu Terios 2007 Sudah Rp 90 Jutaan)
Cuma saja kelemahan utama transmisi otomatis konvensional adalah saat perpindahan gigi terasa entakan alias kurang halus.
Selain itu, transmisi konvensional cenderung lebih boros BBM karena komponennya banyak dan berat serta terdapat loss power yang cukup besar.
Editor | : | Joni Lono Mulia |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR