Otomania.com - Pertama kali diluncurkan tahun 2012, Honda Brio jadi salah satu city car populer di Indonesia.
Meski kini sudah memiliki generasi baru dengan desain lebih segar dan dimensi lebih luas, Honda Brio generasi pertama nyatanya masih banyak penggemarnya.
Honda Brio masih menawarkan kepraktisan dan efisiensi City Car yang cocok dengan demografi konsumen dan geografis Indonesia.
Kali ini Otoseken akan membahas Honda Brio E tahun 2015 bertransmisi manual.
/photo/gridoto/2018/12/03/140564372.jpeg)
Baca Juga: Bukan Gimmick, Transmisi Matic D-CVT Agya dan Ayla Terbaru Beda sama CVT Brio, Intip Kelebihannya
Kelebihan
Dibanding pesaingnya seperti Datsun GO dan Toyota Agya, Honda Brio dikenal memiliki handling yang lebih baik.
Dengan set suspensi yang lebih rigid, Honda Brio terasa lebih lincah untuk bermanuver.
"Iya, kalau Honda Brio kerasanya lebih stabil," ucap Yudy, pemilik Indigo Auto kepada Otoseken.
Dari segi performa, mesin L12B pada Honda Brio lebih bertenaga dibanding para pesaingnya dengan tenaga 90 dk dan torsi 110 Nm.
Uniknya meski lebih bertenaga, Honda Brio juga tercatat paling irit dibanding pesaingnya, 16,6 km/liter untuk rute dalam kota.
/photo/gridoto/2018/12/03/397501636.jpeg)
Baca Juga: Iritnya Tembus 26 km/liter, Harga Mobil Baru Suzuki Rival Berat Agya-Ayla Lebih Murah dari Brio
Kekurangan
Meski memiliki keunggulan di segi performa, Honda Brio memiliki kelemahan di kenyamanan berkendara.
Selain set suspensi rigid yang membuat bantingannya terasa lebih keras, kekedapan kabin Brio juga terbilang cukup buruk dibanding kawan-kawan LCGC lainnya.
Belum lagi ruang kargo Brio yang kecil, rasanya kurang praktis untuk membawa banyak barang.
Wajar kalau Brio generasi terbaru kini memiliki ruang kargo yang lebih besar.
/photo/gridoto/2018/12/03/2286660508.jpeg)
Posted : Jumat, 7 Maret 2025 | 10:38 WIB| Last updated : Jumat, 7 Maret 2025 | 10:38 WIB
Editor | : | Grid Content Team |
Sumber | : | Otomania |