Ponsel tersebut bakal dilakukan pemeriksaan oleh petugas Laboratorium Forensik Puslabfor Polri.
Darah yang ditemukan lalu diperiksa oleh Puslabfor.
Selain di ponsel milik korban, bercak darah juga ditemukan di gagang pintu X-trail yang dibawa oleh HS ke kosannya di Cikarang, Kabupaten Bekasi.
"Kemudian di karpet bawah sopir juga ada darah, kita ambil juga, lalu di pedal gas ada darah. Itu juga kita ambil semuanya. Kemudian juga ada di seatbelt ada darah, kita ambil," jelas Argo.
Selain itu, polisi juga mengambil sampel kuku HS. Polisi menemukan noda hitam pada kuku HS.
(BACA JUGA: Terkuak! Pelaku Pembunuhan Mayat Gadis Terbungkus Kardus dan Ditinggal di Atas Honda Scoopy, Cuma Gara-gara Kosmetik)
Polisi bakal memeriksa apakah noda hitam tersebut darah korban.
Darah tersebut bakal dicocokan dengan yang ditemukan di mobil korban.
"Kita tunggu hasil labfor darah yg di mobil, darah yang ada di tempat kos dan darah yang ada di TKP. Apakah ada kesamaan atau tidak," pungkas Argo.
Seperti diketahui, HS ditangkap di kaki Gunung Guntur, Garut, Jawa Barat, tadi malam, Rabu (14/11/2018) sekitar pukul 22.00 WIB.
Dirinya diduga melakukan pembunuhan terhadap satu keluarga yang tinggal di Jalan Bojong Nangka 2, Pondok Melati, Bekasi, Selasa 13 November 2018.
Keempat orang tersebut adalah satu keluarga yang terdiri dari pasangan suami-istri dan dua orang anaknya. Keempat orang tersebut yakni, Diperum Nainggolan (38), Maya Boru Ambarita (37), Sarah Boru Nainggolan (9), serta Arya Nainggolan (7).
Editor | : | Iday |
Sumber | : | Tribunjabar.id |
KOMENTAR