Otomania.com - Pihak Mitsubishi yakin New Triton masih dilirik kalangan pengusaha meski dijejali fitur canggih.
Menurut Imam Choeru Cahya, Head of Sales & Marketing Group PT Mitsubishi Motors Kramayudha Sales Indonesia (MMKSI) merasa tak khawatir.
"Mau gak mau kemudahan dan kenyaman ini diperlukan."
Nah, melihat kondisi para pelaku pengusaha di Indonesia yang sebagian besar berada di pertambangan, perkebunan dan migas, akankah ada varian dengan fitur konvensional, seperti versi sebelum-sebelumnya?
(BACA JUGA: Kian Modern Fiturnya, New Mitsubishi Triton Meluncur di Thailand)
"Itu global produk, jadi akan kaya gitu semua"
"Tapi mungkin untuk Indonesia produksi yang lama masih ada"
"Kalau Anda lihat di pabrik, ada Triton baru tapi masih ada model lama, itu untuk bridging," lanjut Imam.
(BACA JUGA: New Mitsubishi Triton Dibekali Dua Pilihan Mesin)
Lalu bisakah ini diartikan, MMKSI harus melakukan pedekate alias pendekatan baru dengan perusahaan konsumen Trition?
"Biasanya kita perkenalkan. Tapi fleet customer pasti sudah tahu semua info ini"
"Paling kita sosialisasikan fitur-fitur tambahannya dan beberapa fitur lain," ujarnya.
New Mitsubishi Triton dibekali berpenggerak 4 roda bermesin baru 4N15 MIVEC Turbo Diesel.
(BACA JUGA: Terkuak! Desain Stoplamp Mitsubishi Triton Comot Milik Pajero Sport)
Bertenaga 178 dk/3.500 rpm dan torsi 430 Nm/2.500 rpm.
Dilengkapi fitur Super Select 4WD-II.
Berisi pilihan 2H untuk jalan aspal kering, 4H untuk jalan licin seperti terkena air hujan, 4HLc untuk jalan tertutup salju atau pasir.
Lalu 4LLc untuk bebatuan dan lumpur dan butuh penguncian differensial.
(BACA JUGA: Triton Laku di Atas 1.000 Unit Perbulan, Suara Indonesia Didengar Jepang)
Dua fitur off-road lainnya yakni Hill Decent Control dan Off-Road Mode.
Tapi menu Off-road Mode hanya bisa difungsikan saat menu 4LLc aktif. Ada empat pilihan, Gravel, Snow/Mud, Sand dan Rock.
Dari sisi safety, New Triton dilengkapi fitur Front Collision Mitigation (FCM).
Fitur FCM di Triton terbaru mencegah tabrakan depan dengan kontrol pengereman.
Kerja rem terkoneksi dengan kamera dan sistem radar laser untuk mendeteksi mobil dan pejalan kaki di depan.
(BACA JUGA: Ngikutin Tren, Mitsubishi New Triton Wujudnya Jadi Ada 'Amerikanya')
Mobil akan mengurangi kecepatan saat hendak terlibat tabrakan.
Lalu Blind Spot Warning (with Lane Change Assist), peringatan akan adanya area blind spot yang juga memberi info saat pindah lajur.
Rear Cross Traffic Alert (RCTA) untuk memantau kondisi lalu lintas di belakang dan Ultrasonic Misacceleration Mitigation System (UMS).
UMS sebenarnya satu rangkaian dengan FCM.
Bedanya UMS menghindarkan pengemudi ngegas tiba-tiba jika ada halangan di depan.
Editor | : | Iday |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR