"1.Tentang motor listrik Gesits, saya bisa bicara sedikit. Ini karya seorang industrialis muda Indonesia yang sudah lama saya kenal. Seorang pemuda "Bonyu", Botak Unyu, yang cerdas, idealis, dan gigih. He never fail to amaze me. Saya bangga sekarang pernah satu kantor dengannya.
2. Dia memulai bisnisnya dengan ide: bengkel bagi mobil-mobil built up. Sejak keran impor mobil dibuka lebar, orang-orang kaya di Jakarta bersaing beli mobil yang semula cuma bisa dillihat di layar kaca. Tapi bila mobil rusak atau butuh perawatan berkala, bengkelnya belum ada.
(BACA JUGA: Gesits Segera Diproduksi, Presiden Jokowi Bakal Jadi Pembeli Pertama)
3. Maka kawan saya merekrut sejumlah sarjana dari pelbagai universitas ternama. Mengirim mereka ke luar negeri untuk ikut pelatihan di bengkel bengkel besar. Pulang dari luar negeri, mereka memberi pelatihan kepada montir-montir terpilih. Dengan modal ini, ia siap buka bengkel.
4. Yang menarik, ia gabungkan bisnis bengkelnya dengan bisnis asuransi miliknya. Saat itu bengkel mobil built up tak banyak. Demand tinggi pada layanan bengkel ia jadikan kesempatan jualan asuransi mobil. Bayar premi, maka perawatan mobil mahal Anda digaransi". Begitu kira-kira.
5. Maka saat itu, pada hampir semua kaca jendela mobil built up di jalanan di Jakarta, terpasang sticker "Garansindo". Sticker ini lalu jadi ukuran prestis juga. Mobil yang ditempeli sticker pasti mobil unggulan, merk jagoan, mahal, seratus persen bukan Esemka. Haha, becanda.
6. Dari layanan bengkel bergaransi, bisnis kawan saya itu meningkat jadi impor mobil dan distributor dari prinsipal tertentu. Ia mulai dengan Proton dari Malaysia. Sayang gak laku. Tapi ia pantang menyerah. Ia bergulat dan kini ia importir/distributor mobil Amerika dan Eropa.
(BACA JUGA: Meski Nggak Ada Suara 'Greng-grengnya', Jokowi Janji Beli 100 Unit Gesits)
| Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
| Sumber | : | Tribun Jateng |
KOMENTAR