Tol Sumo Rawan Kecelakaan, Polisi Minta Pengendara Waspadai KM 720 Sampi KM 715

Otomania.com - Tekan angka kecelakaan di Tol Surabaya-Mojokerto tim kepolisian melakukan survei dan analisa jalur tersebut. 

Tim survei terdiri dari Korps Lalu Lintas Kepolisian Polri (Korlantas) dan Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jawa Timur.

Ini terkait insiden kecelakaan maut yang merenggut lima korban jiwa yaitu penumpang mobil Innova yang terlibat kecelakaan di KM 720 Tol Sumo, Selasa (6/11/2018).

Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol Heri Wahono, membeberkan hasil analisa laka lantas di ruas jalan Tol Sumo.

(BACA JUGA: Hasil Olah TKP Innova Maut di Tol Sumo, Mobil Melaju di Atas 100 Km/jam, Sopir Ngantuk)

"Perlu diwaspadai berbagai titik rawan potensi terjadinya kecelakaan mulai dari KM 715 hingga 710 jalur A dan B, dari arah jalan tol Surabaya- Jombang," ungkap Kombes Pol Heri Wahono, Kamis (8/11/2018).

Kombes Pol Heri Wahono menjelaskan, analisa di lapangan yang ditinjau dari faktor alam atau jalan, kondisi jalan di jalan Tol Sumo cenderung lurus dan sedikit menikung serta menanjak.

Kondisi jalan beton cor, rata, dan tidak bergelombang, serta situasi arus lalu lintas relatif sepi.

"Tidak ada penerangan jalan umum dan rambu rambu peringatan lalu lintas masih minim," bebernya.

(BACA JUGA: Baru Pagi Makan Nyawa, Siang Tol Sumo Sudah Makan Korban Lagi )

Surya.co.id

Proses evakuasi Isuzu Elf yang alami kecelakaan di Tol Sumo

Kombes Pol Heri Wahono mengatakan, analisa kecelakaan lalu lintas ditinjau dari faktor kendaraan, paling sering penyebab pemicu kecelakaan, yaitu kendaraan mengalami lost control.

Lost control bisa terjadi pada kendaraan akibat melebihi batas kecepatan maksimal.

"Bisa juga karena pecah ban kendaraan akibat ban panas lantaran gesekan jalan (cor) dan kondisi ban kurang layak pakai," jelasnya.

Ditambahkannya, faktor pemicu kecelakaan yang disebahakan karena kelalaian manusia.

(BACA JUGA: Update Nama Korban Tewas Kecelakaan Maut Innova Vs Truk di Tol Sumo)

Untuk diketahui sepanjang ruas jalan Tol Surabaya, Mojokerto, hingga Jombang titik lelah pengemudi (ngantuk) berada di KM 720 hingga KM 715.

Ini dikarenakan kondisi jalan rata dan cenderung lurus ditambah arus lalu lintas relatif sepi.

"Pengemudi ingin cepat sampai tujuan sehingga memacu kendaraan melebihi batas kecepatan maksimal diatas 100 kilometer," pungkasnya.