Otomania.com - Teknik pengereman para pembalap MotoGP dalam kecepatan tinggi di trek lurus sebelum berbelok dinamakan trail braking.
Trail braking akan membuat pembalap menurunkan kecepatan dari kecepatan tertinggi untuk bersiap masuk tikungan dengan aman.
Tidak hanya itu, dengan trail braking, para pembalap masih bisa berakselerasi ngebut setelah menikung.
Dilansir dari Motodna.net dan akun Twitter MotoGP, awalnya para pembalap menarik tuas rem sampai penuh saat memulai pengereman.
(BACA JUGA: Motornya Lemes, Andrea Dovizioso Coba Teliti Masalah Lain Selain Ban)
Biasanya pengereman ini dilakukan saat motor masih berdiri tegak atau belum melakukan manuver berbelok.
Ketika memulai berbelok, pembalap mengurangi tekanan ke tuas rem dan lebih santai dalam mengerem.
Pengurangan tekanan pada rem itu dilakukan sejalan dengan bertambahnya kemiringan motor hingga mencapai apex.
Kemudian mereka melepaskan rem dan mulai menarik gas dan berakselerasi.
(BACA JUGA: Dibuang KTM, Bradley Smith Malah Dapat Double Job Mulai Musim 2019)
Dalam melakukan trail braking ini, pembalap biasanya menggunakan porsi rem depan jauh lebih banyak.
Makanya kita sering melihat ban belakang motor pembalap MotoGP hingga bisa sedikit terangkat saat melakukan pengereman.
Rem belakang hanya sedikit berkontribusi dalam teknik ini, biasanya digunakan di tengah tikungan untuk penyesuaian dan menstabilkan motor.
Terlihat mudah ketika membaca teorinya, tetapi untuk bisa melakukan itu dengan lembut tapi kuat dalam hitungan detik itu sangat sulit.
Tapi diingat, jangan coba teknik ini di jalanan, berbahaya.
Biar lebih paham tentang trail braking, tonton video ini
Trail braking: how do riders use it? What are the effects? ????#MotoGP tech explained in 3D ???? pic.twitter.com/5YyBwWGsR4
— MotoGP™???????????? (@MotoGP) November 2, 2018
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR