Otomania.com - Pembebasan biaya tarif Jembatan Suramadu oleh Presiden Joko Widodo ramai dibahas.
Kebijakan itu pun mendapat tanggapan dari berbagai kalangan.
Salah satunya Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.
Saat ditanya awak media, terkait pembebasan biaya Jembatan Suramadu, Risma mengaku pasti ada dampak positif dan negatifnya.
Dampak positif misalnya, Surabaya tambah laris, Risma mencontohkan saat membeli televisi, orang Madura akan memilih pergi ke Surabaya karena pilihan lebih banyak dibandingkan pilihan yang ada di kota mereka.
(BACA JUGA: Jembatan Suramadu Gratis Jadi Kontroversi di Sosial Media, Jasa Marga Bilang Begini)
"Tambah laris Surabaya, mereka jadi beli (belanja) di sini (Surabaya)," sergah Risma, Rabu (30/10/2018).
Sementara untuk antisipasi dampak negatifnya, Risma mengaku akan memperkuat pengawasan di tingkat kecamatan dan kelurahan.
Dia menjelaskan bukan hanya soal pembebasan biaya Jembatan Suramadu, melainkan memperketat pengawasan di kecamatan dan kelurahan juga bagian dari menanggapi urbanisasi.
"PAK (perubahan anggaran kegiatan) kami tambah biaya pengawasan di kecamatan dan kelurahan," ujarnya
(BACA JUGA: Tarif Tol Suramadu Digratiskan, Petugas Tol Bingung Masa Depan)
"Ini penyelesaian untuk semua, tidak hanya (karena pembebeasan biaya) Suramadu tapi urbanisasi itu dan keamanan kota. Jadi kalau tidak punya pekerjaan tidak boleh masuk Surabaya," tegasnya.
Editor | : | Iday |
Sumber | : | Surya.co.id |
KOMENTAR