Otomania.com - Menurut pengamat, sistem tilang elektronik atau E-TLE di DKI Jakarta akan efektif.
Djoko Setijowarno, sebagai pengamat transportasi Universitas Soegijapranata Semarang mengatakan, cepat atau lambat akan menertibkan pengendara.
Selama ini masih banyak pengendara yang mengabaikan rambu-rambu lalu lintas.
Mulai dari menerobos lampu lalu lintas, mengemudi di atas batas kecepatan, sampai dengan berkendara tanpa helm.
(BACA JUGA: Ada Baju Kebal Tilang, Tetap Lolos Meski Ada Razia Besar Di Daerah Ini)
Bahkan dengan sistem tilang elektronik ini, dapat dipastikan masyarakat tidak akan meminjam kendaraan milik orang lain.
"Tilang elektronik itu baguslah untuk ke depannya memang harus seperti itu, tapi harus diperkuat data basenya," kata Djoko di Jakarta Pusat, (26/10/2018).
"Postifnya dengan adanya tilang elektronik, nanti tidak akan ada lagi pinjam meminjam kendaraan, takut kan. Nanti jika kena denda dia yang rugi," sambungnya.
Selain membuat pengendara menjadi lebih tertib, ia berharap tilang CCTV setidaknya bakal mengurangi pungli dan angka kemacetan yang sudah menjadi momok di jalanan Jakarta.
(BACA JUGA: Berganti Jadi E-TLE, Polisi Usulkan Sidang Tilang Dihapus )
"Justru dengan tilang elektronik itu lebih tepatlah karena ada tanda bukti fotonya dari pada debat kusir, yang jelas kalau dia bayar enggak ada hubungan langsung kepada aparat, jadi bisa menghilangkan pungli dan mengurangi tenaga juga, harus lebih modern lah Indonesia," tutur Djoko.
Ia menilai, untuk ke depan mungkin cara-cara konvensional sudah tak perlu dipergunakan kembali.
"Seperti di Singapore, Polisi sudah tidak terlihat lagi tapi jika kena tilang tetap harus bayar," tutupnya.
Untuk diketahui, Electronic Traffic Law Enforcement(ETLE) atau tilang elektronik akan mulai dilaksanakan pada 1 November 2018.
Pada masa uji coba yang berlangsung pada bulan Oktober ini, pihak kepolisian hanya melakukan pengecekan dari tangkapan gambar CCTV serta berbagai macam sosialisasi.
Editor | : | Iday |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR