Otomania.com - Gubernur DKI Jakarta, Anies baswedan menilai bahwa kebijakan sistem ganjil-genap tidak memberikan dampak positif.
Hal ini ditandai dengan peningkatan penjualan mobil bekas yang seharusnya turun karena aturan tersebut.
Pandangan yang sama juga disampaikan oleh Herjanto Kosasih, pengelola mobil bekas di Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua.
Menurut Herjanto, penjualan mobil bekas akan terus meningkat apabila alat transportasi umum di Ibu Kota masih belum mumpuni.
(BACA JUGA: Daftar Mobil Bekas Rp 60 Jutaan: Dari SUV, LGCC, Sampai Diesel)
“Jadi otomatis masyarakat memilih membeli mobil bekas. Harganya terjangkau dan juga bisa menemani untuk beraktivitas,” ujar Herjanto.
Herjanto juga menjelaskan, kalau kendaraan umum diperbanyak dan diperbaiki maka masyarakat lebih nyaman dan aman.
Otomatis hal tersebut akan membuat penjualan mobil bekas terganggu karena masyarakat lebih memilih transportasi massal.
“Kalau kondisinya seperti ini, mobil bekas tetap akan digemari oleh masyarakat. Meskipun ada aturan ganjil-genap juga tidak akan berpengaruh,” ucap Herjanto.
(BACA JUGA: Pakistan Rela Lelang Mobil Bekas Pejabat Demi Ringankan Utang Negara)
Dirinya juga membeberkan bahwa dalam satu bulan di WTC Mangga Dua bisa menjual kurang lebih 2.400-an unit mobil bekas.
Dan setelah ada kebijakan ganjil-genap, justru penjualan tersebut meningkat menjadi 2.600-an unit per bulan.
“Artinya mobil bekas masih menjadi pilihan dan juga alternatif buat masyarakat,” jelasnya.
Selain Herjanto, ada juga salah satu pedagang mobkas di WTC Mangga Dua lantai 9 yang punya pandangan sama terhadap aturan ganjil-genap.
Pedagang yang tak mau disebutkan identitasnya ini mengatakan bahwa dampak kebijakan ganjil-genap terasa begitu positif untuk pengusaha mobkas.
“Mobil yang Rp 100 jutaan yang laku, kalau di rumahnya sudah punya pelat nomor genap belinya yang ganjil, dan juga sebaliknya,” ujar pedangan mobkas tersebut.
Editor | : | Iday |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR