"Semuanya akan bisa diketahui melalui rekaman lensa tiga dimensi. Misalnya kecelakaan dimulai dari sini, terus kecelakaan dan sesudahnya, posisi kendaraan ada di mana, semuanya akan kelihatan nanti," ujar dia.
Dari hasil olah TKP, kecelakaan maut sementara diduga karena rem dan setir bus tidak berfungsi.
"Nanti kita lihat hasil dari rekaman lensa 3D olah TKP. Satu per satu akan kami teliti datanya," ujar Catur.
Sebelumnya terjadi kecelakaan maut antara bus pariwisata PO Mata Trans bernopol AD 1417 DH dengan Isuzu Panther, (13/10/2018).
(BACA JUGA: Usai Kunjungi Candi, Magetan, Bus Pariwisata Terbalik, Dua Tewas)
Kecelakaan bermula saat bus pariwisata yang dikemudikan Arif Hartanto (46) melaju dari arah barat ke timur (Semarang-Solo) dengan kecepatan tinggi.
Setiba di lokasi kejadian, pengemudi mencoba menghindari kendaraan di depannya yang hendak belok kiri.
Pengemudi lepas kendali sehingga membuat bus oleng ke kanan melewati median jalan dan mengahjar Isuzu Panther berpelat nomor AD 8447 KS yang dikemudikan Dwi Bagus Windarto (26) yang melaju dari arah timur ke barat (Solo-Semarang).
Editor | : | Iday |
Sumber | : | Tribunjateng.com |
KOMENTAR