Otomania.com - Mengantar anak ke sekolah dengan Ferrari, seorang ayah dikucilkan orang tua murid lainnya.
Cerita ini berada di China yang menimpa Li, ayah murid SMP di Hangzhou, Zheijiang, China.
Li dikenal sebagai pimpinan di sebuah perusahaan properti dengan penghasilan lebih dari 4 juta yuan atau sekitar Rp 8,7 miliar setahun.
Harian City Express menyebut, Li tak kesulitan membeli Ferrari 488 yang dipakai untuk mengantar anaknya ke sekolah.
(BACA JUGA: Ferrari Akan Merilis 15 Model Baru Hingga 2022, Salah Satunya SUV)
Li menjadi bahan pembicaraan di grup WeChat para orangtua murid.
Li sudah diberitahu seorang guru tentang keluhan para orangtua murid lainnya.
Guru itu mengatakan, kebiasaan Li mengantar anaknya dengan menggunakan mobil mewah itu bisa memicu kondisi tidak sehat di antara para siswa.
Sebagian besar orangtua murid mendukung sang guru dan menyarankan Li menggunakan mobil yang sederhana saat mengantar anaknya ke sekolah.
(BACA JUGA: Tragis, Bocah TK Meregang Nyawa Dilindas Toyota Kijang Innova Ayahnya di Depan Sekolahnya)
"Itu tidak pantas. Anda seharusnya tidak pamer meski Anda amat kaya," ujar salah satu orangtua murid.
"Jika hanya untuk mengantar anak ke sekolah, mengapa tidak menggunakan mobil biasa saja?" ujar yang lain.
Meski menghadapi banyak keluhan, Li tak mau mengganti mobil. Dia berkata telah bekerja keras dan anaknya layak mendapat yang terbaik.
"Jika ada yang merasa sakit hati melihat orang lain mengemudikan mobil sport, maka anak-anak kalian terlalu sensitif," balas Li.
(BACA JUGA: Ferrari Versi Termurah Resmi Dijual Di Indonesia, Cek Harganya Dulu)
"Lagipula mengapa saya harus membeli mobil lagi hanya demi menuruti keinginan kalian?" tambah dia.
Kekerasan hati Li ternyata dibalas pengucilan dari para orangtua murid.
Dia kemudian ditendang dari grup WeChat para orangtua.
"Ada apa dengan kalian?" demikian pesan terakhir Li yang tak terkirim ke grup itu.
(BACA JUGA: Ferrari Pamerkan Dua Line Up Barunya, Kokpit Rasa F1, Dijual Cuma 500 Unit)
Insiden itu memicu debat di media sosial tentang etika memamerkan uang dan harta benda.
Kisah ini mengundang 30.000 komentar dan 12.000 "share" karena menjadi topik terpopuler nomor tiga di media sosial Weibo.
Sebagian orang tak setuju dengan keputusan guru mengeluarkan pria itu dari grup para orangtua murid.
Sedangkan yang lain menilai, situasi itu dapat digunakan para orangtua dan guru mengajarkan nilai-nilai sosial bagi para siswa.
(BACA JUGA: 51 Unit Ferrari Milik Diler di Jepang Hancur Diterjang Topan, Kerugian Capai Ratusan Miliar )
"Para guru dan orangtua yang merasa tersinggung gagal mengajari anak-anak tentang nilai uang dan kehidupan yang sebenarnya," ujar seorang warganet.
"Apakah mereka bisa membuat berbagai barang mewah hilang dari muka Bumi?" tambah dia.
"Kesenjangan kekayaan adalah sebuah kenyataan. Lebih banyak mengajarkan anak untuk menghadapinya ketimbang mengucilkan orang hanya karena mengendarai mobil mewah," ujar netizen lainnya.
Editor | : | Iday |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR