Otomania.com - Untuk membantu mengantarkan atlet dan pengunjung Asian Para Games 2018 puluhan ojek difabel ikut dipersiapkan.
Mereka disiapkan untuk mengantar para pengguna ojek tersebut menuju venue di dalam kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (7/10/2018).
Salah satu lokasi yang menyediakan ojek difabel berada di Pintu 5 GBK.
Di lokasi ini, terdapat dua jenis kendaraan ojek yang disediakan, ojek yang menggunakan gerobak modifikasi dan kendaraan ojek yang dimodifikasi menggunakan tiga roda.
(BACA JUGA: Jelang Asian Para Games, Transjakarta Siapkan 270 Bus Keren)
Ojek difabel ini dicat dengan berbagai macam warna, antara lain merah dan hijau.
Tak lupa simbol Asian Para Games dicat di bagian gerobak ojek tersebut.
Para pengemudinya pun tak hanya pria, sejumlah perempuan juga dengan sigap mengemudikan kendaraan tersebut.
Salah satu pengemudi ojek difabel, Miya, mengatakan, ada 35 ojek yang disiapkan di tiap pintu di GBK.
(BACA JUGA: Sukseskan Asian Para Games 2018, Dishub Kerahkan 930 Kendaraan)
Miya dan rekan pengemudi lainnya bekerja dari pukul 08.00-17.00 WIB, setiap harinya atau selama Asian Para Games berlangsung.
"Kami setiap hari antar atlet, pengunjung juga. Kami kerja sampai sore, tapi sesusi shift," ujar Miya di Pintu 5 GBK, Minggu siang.
Miya mengatakan, yang bisa menaiki kendaraannya itu merupakan penyandang disabilitas, orang tua, dan anak-anak.
Kendaraan disabilitas milik Miya tersebut bisa mengangkut penyandang disabilitas menggunakan kursi roda.
(BACA JUGA: Simak, Berikut Pengalihan Arus Lalin Pembukaan Asian Para Games 2018)
Para pengunjung diantarkan dengan gratis tanpa dipungut biaya.
Miya mengatakan, kendaraan tersebut merupakan miliknya sendiri.
Miya yang merupakan penyandang difabel menggunakan kendaraan itu untuk beraktivitas.
Ketika ada tawaran untuk menjadi ojek disabilitas saat Asian Para Games 2018, Miya langsung menerima.
(BACA JUGA: Top Speed Yamaha R15 Tembus 180 Km/jam Dalam 10 Detik, Ini Rahasianya)
Selain ingin berkontribusi untuk kegiatan tersebut, pihak panitia juga memberikan bayaran yang terbilang lumayan.
Pengemudi ojek difabel lainnya, Nur, menyampaikan hal serupa.
Namun, berbeda dari Miya, kendaraan Nur tidak memilik gerobak yang dimodifikasi.
Sepeda motor Nur hanya bisa dinaiki satu orang tanpa bisa membawa peralatan lain, seperti kursi roda.
"Ada bedanya, kalau punya saya cuma bisa bawa orang aja. Kalau alat enggak," ujar Nur.
Editor | : | Iday |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR