Otomania.com - Mungkin menjadi pertanyaan hingga saat ini, ke mana larinya oli bekas yang menumpuk di bengkel.
Biasanya, mekanik bengkel umum atau resmi mengumpulkan oli bekas ke dalam wadah drum besar.
Lalu untuk apa oli bekas dibawa dan untuk apa?
Oli bekas sendiri masuk ke dalam limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
(BACA JUGA: Mercedes-Benz Perkenalkan Tenologi Parkir Otomatis Baru)
Nah, kebetulan ada salah satu pengepul oli di daerah Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Menggunakan mobil pikap, pengepul oli bekas itu mendatangi bengkel-bengkel motor untuk membeli oli bekas.
Saat mencoba bertanya, untuk apakah oli bekas yang dikumpulkan itu.
"Biasanya digunakan untuk bahan campuran aspal, buat proyek-proyek jalanan," ucap Slamet, pengepul oli bekas.
(BACA JUGA: Terlalu Agresif Di MotoGP Aragon, Marquez Dilaporkan ke Komisi Keselamatan)
Namun, ternyata tidak semua oli bekas dijadikan untuk bahan campuran aspal.
Seperti di wilayah Sawangan, Pasir Putih dan Sasak Panjang, Bogor, Jawa Barat oli bekas malah digunakan sebagai bahan bakar.
"Kalau kami buat bahan bakar kompor tungku untuk mematangkan macam-macam. Bisa mematangkan batu bata, kapur bahkan buat aspal, banyak deh," tambahnya di Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Oya.. harga oli bekas termasuk murah lho!
"Kalau drum yang 8 literan itu biasanya saya hargai Rp 20 ribuan. Drum besar bisa Rp 100 ribuan. Tergantung besar wadah dan volume oli bekasnya aja," tutupnya.
(BACA JUGA: Podium 3 di MotoGP Aragon, Andrea Iannone Sebut Kuncinya Cuma di Ban)
Editor | : | Iday |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR