Pagar ini nantinya akan mengubah energi tabrakan linear menjadi energi rotasi.
Dengan sistem ini, kendaraan yang menabrak pagar pembatas akan mengikuti alur ke samping ketimbang lurus ke depan.
Sehingga risiko kendaraan masuk jurang bisa terhindari.
Kalaupun menabrak dengan kecepatan tinggi, guncangan yang diterima mobil juga lebih minim dibanding menabrak pagar biasa.
(BACA JUGA: Gak Keliatan Dari Mana-Mana, Sokbreker Belakang Yamaha TMAX Ternyata Ngumpet Bagian INi)
Itu karena benturan yang ada tersalurkan menjadi energi kinetik pada roller, sehingga penumpang juga jadi relatif lebih aman.
Sebagai tambahan, hal tersebut menjadi semacam solusi di rute jalan berkelok seperti daerah Cikidang, Sukabumi yang belum lama memakan korban akibat bus terjun ke jurang.
Sehari sebelumnya, Ridwan Kamil melalui Twitter-nya juga mengungkapkan duka mendalam atas kecelakaan lalulintas di Cikidang, Sukabumi yang menewaskan 21 orang.
"Turut Berduka Cita kepada para korban dan keluarganya atas musibah Bus yang mengalami kecelakan di jalur Cikidang Kab Sukabumi. Saya sudah memerintahkan Kadishub untuk segera memperingatkan para pemilik Bus untuk selalu mengecek dan menyempurnakan sistem keamanan Bus yang melewati Jawa Barat dan juga untuk mengecek jalur2 jalan antar kota yang berpotensi kritis karena dekat jurang agar diperbaiki sistem penguatan dan keamanannya," tulis Kang Emil.
(BACA JUGA: Belajar Yuk! Tujuh Istilah Asing Pada Fitur dan Teknologi Mobil Baru)
Editor | : | Iday |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR