Otomania.com - Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Agung Budi Maryoto membantah aksi begal di Jawa Barat khusunya Bandung meningkat.
Sebab, pihaknya sudah menginstruksikan jajarannya meningkatkan patroli untuk mengantisipasi kejahatan jalanan di Jawa Barat khususnya di Bandung.
"Kalau marak, enggak, ini kejadian begal ya. Tapi kalau dulu pernah. Beda ya curas (pencurian dengan kekerasan), dan curat (pencurian dengan pemberatan)," jelas Agung di Kota Bandung, (6/9/2018).
Agung menjelaskan, berdasarkan data, kejahatan jalanan menurun hingga 20 persen. Apalagi saat Asian Games, justru menurun.
"Satu hari di Polda Jabar, seluruh Jabar itu dulu 70-80, selama Asian Games 50, berarti turun signifikan. Hanya ini (kasus begal mahasiswi) menonjol karena caranya melakukan sadis, maka polisi atensi untuk ungkap," tuturnya.
(BACA JUGA: Sering Disebut Plastik Kulit Jeruk, Ini Nama Aslinya)
Penurunan kejahatan saat Asian Games, sambung dia, mencapai 20 persen.
Salah satunya disebabkan ditingkatkannya patroli.
"Artinya ada pengaruhnya kegiatan preventif penjagaan maksimal bisa menurunkan gangguan Kamtibmas," ungkapnya.
Sebelumnya, Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Irman Sugema mengatakan, untuk mengantisipasi aksi kejahatan jalanan, kegiatan preventif seperti patroli gabungan digelar di titik-titik rawan kejahatan.
Selain itu, jaringan informasi di masyarakat pun diperkuat.
(BACA JUGA: Polwan Yang Disebut Bakal Dinikahi Ahok, Ternyata Terlatih Bawa Motor dan Mobil)
Berdasarkan data anatomy of crime, lanjut dia, ada sejumlah titik rawan yang menjadi atensi.
"Yang menjadi atensi Pasopati, Antapani, Arcamanik, Jl Jakarta, dan lainnya. Tapi bukan berarti titik lain kita abaikan. Kita akan pemerataan lokasi untuk dilakukan kegiatan preventif dan juga razia," ungkapnya.
Patroli gabungan yang dilengkapi lampu rotator pun kembali digelar guna mengantisipasi tindakan kejahatan jalanan seperti pencurian dengan kekerasan (curas).
"Kita akan laksanakan lagi, prinsipnya kita lakukan langkah preventif" tuturnya.
Tindakan pencurian dan kekerasan ini, sambung Irman, rata-rata terjadi dini hari hingga pagi hari.
(BACA JUGA: Meski Mesin Diesel Hino Tahan Biodiesel B20, Filter Solar Masih Ada Sumbatannya)
Bahkan pelaku bisa saja menganalisa kegiatan korbannya, terutama korban perempuan yang berkegiatan di tengah malam.
"Itu perlu diantisipasi, karena ke manapun jalannya, sekiranya ada niatan dan kesempatan, bisa saja terjadi (curas). Kita imbau masyarakat tetap waspada dan menjadi polisi bagi dirinya sendiri," jelasnya.
Editor | : | Iday |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR