"Mungkin beberapa orang meremehkan kapasitasmu ketika hanya melihat saat di era Ducati, sama saja seperti pasar di Wall Street, nilaimu bisa sangat cepat jatuh, tapi bisa juga naik secara cepat," kata Lorenzo.
"Sama di GP, semua tergantung hasil, tapi beberapa orang mudah melupakan performamu yang sudah kau buktikan di masa lalu," jelasnya.
Lorenzo menyesal dengan kenyataan ini.
Padahal sudah sangat cocok dan paham karakter motor Desmosedici.
"Membutuhkan waktu sampai berbulan-bulan agar aku bisa memahami tingkat terakhir bersama Ducati," kata sang pembalap.
(BACA JUGA: Suzuki Munculkan Sosok GSX-R1000R Full Carbon, Jadi Varian Tertinggi?)
"Namun tetap, secara pribadi, aku tetap merasa sedikit sedih, aku bisa lakukan hal lebih bersama Ducati, dengan waktu bersama lebih lama kami akan meraih hasil lebih besar sebenarnya," ungkapnya.
Ducati sendiri sempat terpecah gara-gara hengkangnya Lorenzo ini.
Beberapa pihak menyesalkan sang bos, Claudio Domenicali, yang terlalu banyak omong dan membuat Lorenzo sakit hati dan akhirnya pindah.
Bahkan banyak pihak menilai Ducati ceroboh karena sampai bisa kehilangan sosok juara di timnya.
(BACA JUGA: Malangnya Punya Motor Discontinued, Kerap Ditolak Servis di Bengkel Resmi)
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR