Otomania.com - Melihat angka kecelakaan di Indonesia yang menimbulkan korban sampai puluhan ribu, harusnya menjadi perhatian berbagai pihak.
Apalagi, kecelakaan tidak hanya menimbulkan akibat yang fatal, seperti korban meninggal dunia dan korban cacat seumur hidup, tetapi juga menyebabkan kemiskinan secara sistematis.
"Yang jelas kecelakaan itu melahirkan kebodohan," ujar Kasubdit Laka Direktorat Gakkum Korlantas Polri, Kombes Pol Djoko Rudi di Jakarta, Rabu (22/8/2018).
"Kenapa bisa disebut prosesnya kebodohan? Karena kecelakaan itu akan memutus rantai kehidupan bagi orang tersebut," sambungnya.
(BACA JUGA: Tragis, Avanza Yang Kecelakaan Di Rel Ternyata Tertabrak Kereta Sampai Dua Kali)
Dia mencontohkan, kalau kecelakaan terjadi pada penduduk usia produktif, efek lanjutannya keluarga bisa miskin, bisa putus sekolah, bisa terjerat narkoba.
"Misalnya ada seseorang alami kecelakaan, kenapa akibat kecelakaan orang tersebut menjadi bodoh anak turunannya? karena orang tersebut tentu putus pekerjaan, akhirnya anak itu tidak bisa sekolah dan alami kebodohan, kemiskinan bahkan menjadi pengangguran akibat kecelakaan," bebernya.
Kecelakaan di jalan sangat bergantung pada kondisi jalan, kelengkapan rambu lalu lintas dan marka jalan, kondisi kendaraan, serta perilaku pengendara lalu lintas.
Demi mengurangi kecelakaan, pihak Kepolisian sangat fokus dalam melakukan edukasi pentingnya keselamatan berlalu lintas kepada masyarakat.
(BACA JUGA: Muncul Imbauan Untuk Kurangi Kecepatan, Angka Kecelakaan Sudah Tinggi)
"Untuk itu Polri akan terus memberikan perhatian demi memerangi kebodohan masyarakat," tegasnya.
Editor | : | Iday |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR