Otomania.com - Aliran modifikasi begitu banyak pilihannya, mulai dari japstyle, bobber, tracker hingga street fighter.
Nah, di sini bakal membahas soal aliran street fighter, lalu bagaimana sih sejarah awalnya.
Dikutip dari Bikebound.com, pada dasarnya street fighter merupakan motor sport fairing, namun wujudnya hampir telanjang.
Disesuaikan agar tampilannya bersifat garang dan agresif.
(BACA JUGA: Tampang Sangar, CBR250RR 'Hulkbuster' Hajar Semua Lawannya Di Kontes Modif Honda)
Biasanya dengan melepas fairing, menambahkan lampu utama aftermarket, memakai setang motor adventure dan memakai knalpot pendek bersuara keras.
Sebagian besar percaya jika street fighter berasal dari motor pembalap tahun 1950 hingga 1960-an.
Motor Jepang dianggap lebih murah, maka dari itu banyak pemilik yang rela melepas atau memotong fairing motornya.
Kemudian menyisakan beberapa potongan yang digunakan sebagai pemecah angin.
(BACA JUGA: Gak Percaya Kan, Bukan Moge Luar Negeri, Ini Kawasaki Ninja 250)
Seiring berjalannya waktu, tren street fighter juga diterapkan oleh para pabrikan motor.
Mulai dari Triumph Speed Triple 1994 dan Honda CB1100SF pada tahun 1999.
Lantas Ducati semakin memperjelas dengan mengeluarkan Ducati Streetfighter 848.
Menurut sejarahnya sih begitu, tapi gimana yah pandangan dari modifikator?
Berdasarkan cirinya, builder Anas Choirudin dari Dien’s Bike, Pondok Bambu menjelaskan.
(BACA JUGA: Makin Galak, Triumph Bonneville Berubah Drastis Dengan Gaya Steampunk)
"Memulai modifikasi gaya street fighter lebih berkonsentrasi pada penampilan yang agresif.
"Ini didapat dari desain rangka serta kaki-kaki yang tepat," kata Din.
Lalu, motor yang memiliki rangka model deltabox juga dianggap paling cocok.
Karena rangka menonjol keluar dan membuat motor terkesan kekar.
Pada motor modifikasi model ini, kekuatan kaki-kaki sangat diutamakan.
Karena para pemilik suka mengajak ngebut tunggangannya.
Makanya, demi mengejar kenyamanan, penggunaan komponen limbah moge pun dimanfaatkan.
Editor | : | Iday |
Sumber | : | GridOto.com,Kompas.com |
KOMENTAR