Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Test Ride Viar E-Cross, Motor Listrik Rasa Sepeda Gunung

Fedrick Wahyu - Senin, 23 Juli 2018 | 14:00 WIB
Viar E-Cross
Rizky - OTOMOTIF
Viar E-Cross

Otomania.com - Viar punya produk terbaru berupa motor listrik bergenre advanture alias trail.

Viar juga langsung memboyong dua versi sekaligus, Advance dan Lite.

Kebetulan keduanya sempat ditest ride selama beberapa putaran di sirkuit motocross Pagedangan, Serpong, Tangerang.

Bagaimana impresi pacuan garuk tanah dengan mesin hening ini?

Simak ulasannya berikut ini;

Desain

Viar E-Cross memiliki ukuran kompak, secara fisik dan tampilan sebenarnya lebih dekat ke sepeda, kurang lebih setara dengan sepeda gunung atau MTB.

Tampang depan didominasi tebeng buta tempat nomor start khas motocross.

Di bawahnya terdapat sepatbor yang menggantung untuk versi Advance dan menempel di suspensi pada varian Lite.

Viar E-Cross. Desain
Rizky/otomotifnet
Viar E-Cross. Desain

Bodi ditopang frame aluminium yang bentuknya mirip dengan milik motor listrik Zero series, hanya berukuran lebih kecil.

Viar E-Cross dilengkapi dengan jok single seat yang cukup suportif kala dipakai untuk beroff-road ria.

(BACA JUGA: Sesuai Aturan, Tim Suzuki Ecstar Masih Bebas Kembangkan Motor Ketimbang Tim Lainnya)

Fitur & Teknologi

Kapasitas baterai menjadi faktor pembeda antara Advance dan Lite. Advance dilengkapi dengan baterai 60 Volt/32 Ampere, sedangkan Lite 48 Volt/25 Ampere.

Selain itu, versi Advance dilengkapi dengan fitur fast charging, sehingga saat mengisi baterai hingga penuh butuh waktu 3 jam saja.

Bandingkan dengan Lite yang mencapai 6 jam, alias dua kali lipatnya. Menurut klaim dari Viar, jarak tempuh yang dapat dicapai sekitar 100 km.

Battery pack tersimpan rapi di rangka yang dapat dilepas apabila ingin menggantinya secara cepat.

Ini indikator petunjuk kapasitas baterai
Rizky/Otomotifnet
Ini indikator petunjuk kapasitas baterai

Caranya dengan membuka pemegang baterai dengan kunci kontak di sebelah kanan, lalu tinggal membuka pengunci baterai dan mencopot kabel yang terhubung padanya.

Lantas tinggal menarik ke atas dan menggantinya. Dan pada baterai ini terdapat indikator tingkat kapasitasnya dalam satuan persen.

Viar E-Cross dibekali dengan motor listrik model Axial Flux. Daya dari motor diteruskan ke roda belakang melalui Multi Stage Coaxcial Transmission.

Sistem ini menggunakan dua penerus daya, sabuk (belt) dan rantai.

(BACA JUGA: Video Arogansi Konvoi Moge, Pukul Spion Truk Sampai Bikin Pemotor Wanita Nyungsep ke Sawah)

 

Belt berfungsi untuk menerima putaran tinggi dari motor listrik, kemudian dayanya diteruskan ke rantai di sebelah kanan motor.

Metode ini memungkinkan motor dapat bekerja pada putaran tinggi dengan konsumsi energi yang efisien, tapi tetap bisa menyalurkan tenaga secara responsif ke roda belakang.

Baterai bisa dicopot kalau ingin melakukan penggantian cepat
Rizky/Otomotifnet
Baterai bisa dicopot kalau ingin melakukan penggantian cepat

Tak hanya kapasitas baterai, Advance dan Lite dibedakan dengan suspensi depan yang digunakan.

Tipe Advance menggunakan sok upside down full adjustable merek Fast Ace, sedangkan Lite hanya memakai sok teleskopik.

Bagian belakang menggunakan peredam kejut yang sama, yaitu single shock dengan multi-link. Oh ya, E-Cross dilengkapi ban dengan lebar 70/100-19 di kedua sisi.

(BACA JUGA: Cantiknya, Polwan di Bukittinggi Lakukan Operasi Pakai Honda C70 dan Vespa P150X)

Battery pack tersimpan rapi di rangka yang dapat dilepas apabila ingin menggantinya secara cepat.

Caranya dengan membuka pemegang baterai dengan kunci kontak di sebelah kanan, lalu tinggal membuka pengunci baterai dan mencopot kabel yang terhubung padanya.

Lantas tinggal menarik ke atas dan menggantinya. Dan pada baterai ini terdapat indikator tingkat kapasitasnya dalam satuan persen.

Viar E-Cross dibekali dengan motor listrik model Axial Flux. Daya dari motor diteruskan ke roda belakang melalui Multi Stage Coaxcial Transmission.

(BACA JUGA: Presiden Jokowi Kepincut Bikin Motor Kustom Lagi, Tampik Chopper dan Bobber)

Sistem ini menggunakan dua penerus daya, sabuk (belt) dan rantai.

Belt berfungsi untuk menerima putaran tinggi dari motor listrik, kemudian dayanya diteruskan ke rantai di sebelah kanan motor.

Metode ini memungkinkan motor dapat bekerja pada putaran tinggi dengan konsumsi energi yang efisien, tapi tetap bisa menyalurkan tenaga secara responsif ke roda belakang.

Spidometer digital imut, dilengkapi riding mode
Rizky/Otomotifnet
Spidometer digital imut, dilengkapi riding mode

Tak hanya kapasitas baterai, Advance dan Lite dibedakan dengan suspensi depan yang digunakan.

Tipe Advance menggunakan sok upside down full adjustable merek Fast Ace, sedangkan Lite hanya memakai sok teleskopik.

Bagian belakang menggunakan peredam kejut yang sama, yaitu single shock dengan multi-link. Oh ya, E-Cross dilengkapi ban dengan lebar 70/100-19 di kedua sisi.

Ini juga yang bikin mirip banget dengan sepeda.

(BACA JUGA: Astaga... Gara-gara Desain, Lima Supercar Ini Malah Dibilang Jelek)

Terdapat dua riding mode yang dapat diakses via tombol pada setang kiri. Ada mode Power dan EP, bedanya pada respon dan keluaran tenaganya.

Detail lainnya, terdapat lampu LED yang menempel pada setang, serta stoplamp di bawah jok.
Selain itu, spidometer digital mungil turut terpasang di sebelah kiri setang.

Tapi jadi sulit dilihat nih! Harus melongok dulu ke sebelah kiri. Eits hampir lupa, di sebelah kiri setang ada klakson juga lho.

 

Riding Position & Handling

Ukurannya yang kompak membuat kaki tester dengan tinggi 170 cm dapat menapak ke tanah dengan sempurna ketika duduk di joknya.

Joknya memang kecil, tapi tak terlalu jadi masalah karena saat digeber di trek off-road akan lebih banyak berdiri daripada duduk.

Setang baplang menempel pada segitiga atas via satu mounting saja, persis dengan sepeda.
Tapi posisinya kurang tinggi, sehingga badan agak merunduk seperti sepeda MTB.

Ban depan dan belakang, ukurannya sepeda banget!
Rizky/Otomotifnet
Ban depan dan belakang, ukurannya sepeda banget!

Setelah kunci kontak diputar ke on, motor trail yang lebih mirip MTB listrik ini dapat langsung digas alias jalan.

Dengan bobot hanya 50 kg, E-Cross sangat mudah dikendalikan pada trek off-road.

Hanya butuh adaptasi sebentar saat pertama kali mencobanya, setelah itu bisa gaspol!

Setang lebar mendukung pengendalian motor yang lincah ketika digeber di tanah maupun ketika harus ‘terbang’ saat bertemu dengan undakan.

Untuk menggeser motor kala diam pun mudah saja, cukup diangkat dengan tangan.

Joknya  kecil
Rizky/Otomotifnet
Joknya kecil

 

Performa

Untuk urusan performa kita bahas tiap tipe. Advance dengan baterai lebih besar terasa sangat responsif, terutama di mode Power.

Tenaganya cukup banget untuk sekedar ‘cari keringat’ saat weekend. Menghadapi jalan bergelombang cukup gas tipis-tipis saja, ada tanjakan terjal tinggal buka gas lebih besar lagi. Fun to ride!

Viar E-Cross. trail Listrik
Rizky/Otomotifnet
Viar E-Cross. trail Listrik

Kemudian suspensi depan upside down terasa lebih mantap meredam getaran dan benturan, terutama saat mendarat.

Sedang yang belakang kami rasa travel suspensinya kurang panjang, jadi terasa mentok kala harus mendarat dengan keras.

Tipe Lite dengan kapasitas baterai lebih kecil memiliki respon tenaga yang tidak seresponsif saudaranya.

Apalagi kalau memilih mode EP, cenderung lemot. Ini sih lebih cocok buat yang suka santai sambil menikmati alam terbuka.

Viar E-Cross
Rizky - OTOMOTIF
Viar E-Cross

Suspensi depan teleskopik juga sering mentok kalau terbang terlalu tinggi, sedang yang belakang sami mawon alias sama saja dengan tipe Advance.

Soal pengereman, baik Advance maupun Lite dibekali dengan rem hidrolik mini seperti yang dapat ditemukan pada MTB.

Performanya biasa saja, malah terasa kurang pakem, sehingga kami harus pikir-pikir kala ingin late braking ketika memasuki tikungan setelah digaspol pada lintasan lurus.

(BACA JUGA: Unik, Dua WNI di Australia Pakai Pelat Nomor Mobilnya Bertuliskan 'JOKOWI')

 

Rem Viar E-Cross mirip rem sepeda, pantas kurang pakem
Rizky - OTOMOTIF
Rem Viar E-Cross mirip rem sepeda, pantas kurang pakem

Yang seru, penggunaan baterai termasuk irit. Sekali turun dan digeber beberapa putaran hanya habis sekitar 10 persen saja.

Jadi dengan kapasitas full cukup banget untuk dipakai main tanah seharian.

Pokoknya seru deh! Kira-kira berapa harganya ya?

Sayangnya pihak Viar belum bisa membocorkan estimasinya.

Begitu pula info kapan dijual juga belum ada. Jadi kalau berminat sabar ya!

Editor : Iday
Sumber : Otomotifnet

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa