Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Ngeri, Satpol PP Dirampok Pakai Sajam, Avanzanya Dibawa Kabur, Korban Dibuang di Hutan

Fedrick Wahyu - Sabtu, 30 Juni 2018 | 19:45 WIB
Ilustrasi perampokan pada sopir taksi online
Surya.co.id
Ilustrasi perampokan pada sopir taksi online

Otomania.com - Anggota Satpol PP Pemkot Blitar (IS) yang juga menyambi jadi sopir taksi online ditemukan terikat di hutan Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang, Kamis (28/6/2018).

IS diketahui menjadi korban perampokan dua laki-laki yang pura-pura sebagai penumpang taksi online yang dikemudikannya.

IS diikat lalu dibuang di hutan sekitar 8 km dari lokasi perampokan.

Sementara pelakunya membawa kabur mobil Toyota Avanza bernopol AG 1423 milik korban.

(BACA JUGA: Peneliti Nih Yang Bilang, Bajaj Lebih Tepat Dibanding Jadi Alat Transportasi Ketimbang Ojek Online)

Korban yang tercatat sebagai warga kelurahan Gedog, Kecamatan Sanan Wetan, Kota Blitar, baru ditemukan terikat oleh warga keesokan paginya.

Tak hanya diikat tangannya, oleh pelaku, mulut IS juga diplester lakban.

Saat ditemukan warga, lengan kanan IS dalam kondisi terluka terkena senjata tajam.

Jari jemari tangannya juga terluka karena dipakai untuk menangkis pukulan serta sabetan pisau dari para pelaku.

"Korban terluka parah namun saat ini ia sudah pulang dari rumah sakit. Dari sekian lukanya, yang terparah adalah di lengan kanannya akibat terkena sabetan sajam. Namun, kondisi korban saat sudah mulai membaik dan tinggal pemulihan," ujar Juwari, Kepala Satpol PP Kota Blitar, Jumat (29/6/2018).

(BACA JUGA: Wuih, Yamaha Luncurkan All New X-Ride Dengan Komposisi Warna Baru)

Menurut Juwari, kejadian itu bermula saat korban menyambi jadi sopir taksi online.

Ia biasa melayani penumpang di malam hari atau sepulang jam kantor.

Rabu (27/6) malam sekitar pukul 23.00 WIB, korban ditelepon seorang laki-laki dan minta dijemput di Terminal Patria, Kota Blitar.

Sesampai di depan terminal, korban bertemu pria yang menelponnya.

Bersama seorang rekannya, calon penumpang itu minta diantar ke Kelurahan Kembang Arum, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar.

"Kedua penumpang itu, masing-masing membawa kardus. Oleh korban, penumpangnya diminta meletakkan kardus di belakang atau di bagasi mobil. namun kedua pria itu tak mau," ungkapnya.

Saat itu, korban sebenarnya sudah curiga kepada dua penumpangnya yang kira-kira keduanya berusia 40 tahunan.

(BACA JUGA: Ini Yang Ditunggu, Bocoran Harga Suzuki Jimny Baru, Enggak Jauh Beda Sama All New Ertiga)

Karena kedua penumpang itu melarangnya, sehingga korban membolehkan kedua kardus itu dipangkunya.

Setibanya di timur SPBU Jaring, Kecamatan Sutojayan, kedua penumpang itu minta berhenti sebentar di tepi jalan yang sepi.

"Tak hanya sepi, juga gelap. Meski jalan umum, namun karena sudah pukul 23.40 WIB, sehingga tak ada orang lewat," paparnya.

Hanya sekitar 5 menit berhenti, ada mobil Avanza warna hitam datang dari arah belakang atau dari arah barat (SPBU Jaring, yang hanya berjarak 500 meter).

Begitu mendekat, mobil itu berhenti dan parkir di belakang mobil korban. Dua penumpangnya turun, dan langsung mengetuk pintu kaca mobil korban.

Bersamaan itu, dua penumpang yang ada di dalam mobil korban, langsung mengalungkan clurit di leher korban. Sementara, yang satu penumpang lagi, mengancam korban.

(BACA JUGA: Ratusan Unit Toyota All New Rush Produksi Indonesia 'Pelesiran' ke Afrika Selatan)

Meski ditodong empat pelaku, korban yang punya kemampuan bela diri itu tak diam, melainkan sempat melawan.

Namun, saat berusaha menghindari clurit yang ada di lehernya, lengan kanannya terluka akibat terkena goresan clurit tersebut.

"Saat itu, posisi korban masih duduk di kemudi, namun memang kondisinya tak berdaya karena ditodong empat pelaku. Yakni, dua orang di dalam mobil, sedang dua orang lagi di luar," ujarnya.

Begitu korban terluka dan tak berdaya, salah satu dari pelaku mengeluarkan lakban dari kardus yang dibawanya.

Setelah mulut dilakban, baru kedua tangannya diikat ke belakang dengan tali tampar plastik.

Berhasil membuat korban tak berdaya seperti itu, korban dipindah ke mobil pelaku.

(BACA JUGA: MotoGP Hadir Akhir Pekan Ini di Belanda, Ini Jadwal Lengkapnya)

Selanjutnya, kedua mobil itu melaju ke arah timur atau ke arah Bendungan Jegu (Bendungan PLTA), yang berjarak sekitar 5 km dari TKP tersebut.

"Setelah itu, korban tak tahu arah karena tak hanya mulutnya yang dilakban, namun matanya juga dilakban setelah dimasukkan mobil pelaku. Bahkan, selama di dalam, korban disuruh merunduk sambil duduk di jok tengah," paparnya.

Setelah dibawa berkeliling, korban yang sudah tak tahu arah itu, diturunkan di tepi jalan, yang ada di tengah hutan.

"Setelah diletakkan di sebuah gubuk yang ada di tepi hutan, korban ditolong warga. Namun, warga yang mengetahuinya itu sempat ketakutan karena kondisi korban seperti itu (mulut dan matanya dilakban, termasuk kondisi kedua tangannya terikat ke belakang). Apalagi, banyak darah di tangannya," ungkapnya.

Akhirnya, warga menghubungi perangkat desa dan dilanjutkan ke Polsek Donomulyo. Saat dibawa ke polsek itu, korban mengaku kalau dirinya jadi korban perampas mobil. Selanjutnya, korban diantarkan ke Polsek Sutojayan.

"Kami masih memperlajari kasusnya, termasuk masih melakukan penyelidikan," ujar AKP Rifaldi, Kasat Reskrim Polres Blitar.

Editor : Iday
Sumber : Surya.co.id

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa